REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahir Foundation yang menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) bekerja sama memberikan pelatihan terhadap para tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia. Kesepakatan kerjasama ini dilakukan dengan menandatangani nota kesepahaman Proyek Pelatihan Calon Tenaga Kerja Wanita di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Dalam tahap awal, pelatihan para TKW dilakukan di enam provinsi, yakni di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB, dan Maluku. Menteri PP-PA, Yohana Yembise, mengatakan sebanyak 4500 TKW nantinya akan mengikuti pelatihan di masing-masing daerah.
"Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur masing-masing terdapat 1000 TKW, di NTT, NTB, dan Maluku masing-masing sebanyak 500 TKW," kata Yohana saat memberikan sambutannya di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (21/5).
Ia mengatakan selama ini sebagian besar TKW Indonesia yang berada di luar negeri bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dengan status tersebut, mereka tak memiliki posisi tawar. Akibatnya, banyak dari para TKW yang disiksa dan mendapatkan perlakukan tak adil dari majikannya.
Kondisi ini mendorong Tahir Foundation untuk ikut berpartisipasi membantu meningkatkan derajat para TKW Indonesia.
"Pelatihan ini bukan untuk penyaluran PRT tapi menyiapkan TKW yang berkeahlian dan berketahanan. Saya akan selalu berkoordinasi dengan Menaker, Menpariwisata, Menkes, dan BNP2TKI," tambah dia.
Rencananya, proyek pelatihan calon TKW ini akan diadakan selama lima tahun.
Sementara itu, Dato Sri Prof Dr. Tahir, pendiri Tahir Foundation, mengatakan telah mempersiapkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk proyek pelatihan calon TKW selama lima tahun ini.
"Kami siapkan Rp 1 T untuk 5 tahun," kata Tahir.