Oleh: Kontributor ROL, Ririn Liechtiana
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama berkunjung ke Korea Selatan, terkadang Muslim Indonesia mengalami kendala. Utamanya, sulit menemukan menu makanan halal dan tempat untuk menunaikan ibadah shalat.
Kini, Muslim yang hendak berkunjung ke Korea Selatan, terutama Provinsi Gangwon, bisa semakin nyaman. Korea Tourism Organization Jakarta Office KTO Jakarta bersama dengan Garuda Indonesia Holidays (GIH) dan Pemerintah Provinsi Gangwon telah menandatangani MOU pada 30 April lalu.
Melalui MoU ini, disepakati perjanjian untuk memperkenalkan produk pariwisata Muslim Korea. Direktur KTO Jakarta, OH Hyonjae, mengatakan selama ini produk pariwisata bagi Muslim yang ke Korea tidak terlalu dikenal.
“Sebanyak 88 persen penduduk Indonesia adalah Muslim, tetapi selama ini produk pariwisata Muslim Korea tidak terjual dengan baik. Dengan demikian, diluncurkanlah produk-produk ini, yang dapat memudahkan Muslim ketika berkunjung ke Korea," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Kamis (21/5).
Produk yang telah dikembangkan oleh GIH terdiri atas tiga macam. Produk 3M5H, produk 4M6H, dan produk 5M7H ini menyertakan makanan halal di restoran yang ramah bagi Muslim pada semua jadwalnya, serta kunjungan ke mushala.
Bukan hanya kunjungan ke Pulau Nami yang terkenal, melainkan juga kunjungan ke Museum DMZ di Goseong, Gangwon-do, memberikan perubahan pada jadwal perjalanannya. Provinsi Gangwon, salah satu provinsi di Korea Selatan yang mendukung kerja sama ini, mulai menyediakan restoran yang ramah bagi Muslim dan tempat ibadah seperti mushala.
Pada akhir April lalu, dengan kunjungan langsung dari Gubernur Gangwon ke Jakarta, Provinsi Gangwon mulai melakukan halal marketing untuk mendorong agen travel agar mulai menjual produk pariwisata Muslim Korea.
"Kami akan berusaha keras dalam mendukung dan mempromosikannya agar produk pariwisata Muslim Korea ini menjadi terkenal dan diminati di Indonesia dalam jangka menengah maupun jangka panjang," kata OH Hyonjae.