Kamis 21 May 2015 18:28 WIB

PBNU: Indonesia Harus Desak Myanmar Soal Rohingya

Slamet Effendy Yusuf
Slamet Effendy Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf mengatakan, pemerintah harus tegas kepada Myanmar dan menyatakan bahwa tindakan mereka terhadap etnis Rohingya tidak benar.

"Saya melihat pemerintah Indonesia dan ASEAN masih belum jelas terhadap masalah ini. Indonesia tidak pernah membuat pernyataan yang cukup jelas," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia tersebut pada diskusi publik Nestapa Kemanusiaan, Save Rohingya" di Jakarta, Kamis (21/5).

Karena itu tidak cukup Indonesia, Malaysia dan Thailand hanya memutuskan tentang mau menampung pengungsi Rohingya tapi seharusnya memberi isyarat kepada Myanmar bahwa tindakan mereka tidak benar baik dari sudut prinsip-prinsip penegakan HAM juga dari sistem yang dianut di kawasan ini sebagai kawasan yang harus semakin didemokratisasikan.

"Harus ada sikap dari ASEAN yang terang yang bisa ditangkap oleh Myanmar bahwa kita tidak suka dengan cara mereka melakukan satu etnis 'cleansing', pengusiran dan lainnya itu harus kita kecam. Saya kira itu yang harus kita lakukan," katanya.

Dia mengatakan, kalau pertemuan menteri luar negeri tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand yang menyatakan akan menampung sementara, sikap seperti ini tidak beda dan kelihatan tidak memiliki wibawa sebagai suatu stabilitas ASEAN. Terkait Rohingya menurut Slamet Effendy juga tidak lepas dari masalah kemanusiaan.

"Karena ini kemanusiaan maka kita harus menerima pengungsi Rohingya itu dengan tulus ikhlas jangan lagi ada penghadangan. Apalagi misalnya sampai mengerahkan lima kapal perang, itu untuk apa," tambah dia.

Karena itu dia menyatakan harus menghargai dan salut luar biasa kepada nelayan Aceh yang walaupun mendengar larangan untuk menampung Rohingya yang terdampar tapi tetap diselamatkan karena ini terkait soal kemanusiaan.

"Ini adalah bagian tidak terpisahkan dari implementasi ideologi kita, dasar negara kita Pancasila pada sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab. Jadi kita harus peduli dengan masalah internasional apalagi ini regional yang sudah membawa pengaruh pada negara kita sendiri," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement