REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- Sementara itu, di tengah perebutan Palmyra oleh ISIS dan pasca jatuhnya Ramadi ke tangan ekstremis tersebut, AS berencana memberikan 1.000 senjata anti-tank ke Irak.
Senjata-senjata tersebut akan dikirimkan pada Juni mendatang, untuk memerangi bom bunuh diri yang biasa dilakukan militan ISIS. Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (21/5) mengatakan, kelompok militan selama ini telah melancarkan sekitar 30 bom mobil bunuh diri.
Sekitar 10 dari 30 bom memiliki ukuran sebesar truk, seperti yang tejadi di Oklahoma pada 1995 silam. AS memutuskan untuk memasok senjata anti-tank tersebut saat Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengunjungi Washington, pada April lalu. AS berencana memberikan 1.000 senjata sistem AT4 pada awal Juni.