REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil ketua KPK Busyro Muqoddas meminta Panitia Seleksi (Pansel) KPK untuk sharing dengan KPK dan elemen masyarakat. Hal itu diperlukan untuk merumuskan paradigma, mekanisme dan proses seleksi agar menghasilkan pimpinan KPK yang sempurna.
"Langkah penting pansel untuk sharing dengan KPK dan sejumlah elemen masyarakat sipil dan aktivis antikrpsi perlu segera dilakukan," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (22/5).
Menurutnya, Pansel KPK juga bisa memanfaatkan jejaring-jejaring sosial untuk menelusuri rekam jejak secara detail terhadap para peserta. Semua itu, kata Busyro, harus dilakukan secara cermat dan tepat mengingat korupsi di Indonesia sekarang sudah menjadi kanker yang cukup ganas.
"Maka Pansel KPK perlu ekstra ketat dan hati-hati dalam memilih pimpinan KPK," kata mantan ketua Komisi Yudisial ini.
Busyro menambahkan, Pansel KPK juga harus siap untuk menghadapi segala bentuk intervensi dan godaan, baik berupa uang maupun yang lain. Sebab, menurut dia, dalam situasi dan kondisi saat ini, semua akan dilakukan para koruptor untuk menghancurkan lembaga antikorupsi itu.
"Jangan pertaruhkan KPK dengan kompromi dan sikap permisif. Biaya moral dan sosialnya tak terperikan," ujar dosen Universitas Islam Indonesia (UII) ini.