Jumat 22 May 2015 11:49 WIB

Indonesia Penetrasi Produk Kecantikan ke Pasar Asia Tenggara

Kosmetik
Foto: pixabay
Kosmetik

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Atase Perdagangan Republik Indonesia di Kuala Lumpur Fajarini Puntodewi mengatakan bahwa Malaysia, Kamboja, dan Vietnam sangat tertarik dengan produk kosmetik Indonesia. Ketiga negara ini memiliki potensi untuk meningkatkan nilai order transaksi.

Belum lama ini, Indonesia berhasil membukukan transaksi dan potensial order Rp 1,2 miliar dalam International Beauty Expo (IBE) yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC). Menurut Fajarini, pameran kosmetik ini merupakan permulaan dari skema penetrasi perdagangan Indonesia yang dilakukan di Malaysia.

"Target kami terutama untuk menggenjot ekspor produk-produk unggulan Indonesia," ujar Fajarini, dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (22/5).

Saat ini Indonesia adalah pemasok produk kosmetik keenam setelah Thailand, Cina, Singapura, Amerika Serikat, dan Prancis. Fajarini mengatakan, persaingan pasar kosmetik secara global sangat ketat. Meskipun produk Indonesia banyak diminati konsumen Asia dan Timur Tengah, para pengusaha Indonesia tetap harus menyesuaikan produknya sesuai dengan perkembangan teknologi.

"Kita harus melakukan inovasi produk sehingga mampu menghasilkan produk perawatan kecantikan modern yang banyak diminati konsumen," ujar Fajarini.

Berdasarkan data Department of Statistic Malaysia, impor produk kecantikan dan perawatan badan di Malaysia pada tiga tahun terakhir tumbuh positif dengan tren rata-rata sebesar 3,65 persen setiap tahunnya. Dalam periode yang sama, impor dari Indonesia setiap tahun tumbuh sebesar 6,31 persen.

Sementara, ekspor produk kecantikan Indonesia ke Malaysia pada 2014 tercatat sebesar 44,96 juta dolar AS atau naik 4,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni senilai 42,9 juta dolar AS, dengan pangsa pasar sebesar 5,20 persen. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement