Jumat 22 May 2015 12:18 WIB

Percepat Capaian Akses Air Minum, 15 PDAM Dikerahkan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
  Warga mengantre air bersih gratis yang didistribusikan dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM), di Kampung Ciluncat, Tamansari, Tasikmalaya, Senin (15/9).  (Antara/Adeng Bustomi)
Warga mengantre air bersih gratis yang didistribusikan dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM), di Kampung Ciluncat, Tamansari, Tasikmalaya, Senin (15/9). (Antara/Adeng Bustomi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) mengerahkan 15 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam rangka percepatan pencapaian akses aman air minum 100 persen di 2019. Kelima belas PDAM tersebut merupakan PDAM yang memiliki jumlah pelanggan lebih dari 100 ribu Sambungan Rumah (SR).

"Makanya kita dorong untuk percepatan akses aman air minum 2019, dan kita lihat bagaimana keandalan air bakunya baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas," kata Sekretaris BPPSPAM Rina Agustin dalam rapat konsolidasi potensi air baku pekan ini.

Disebutkannya, kelima belas PDAM tersebut yakni PDAM Tirtanadi, PDAM Kota Palembang, PDAM Kabupaten Tangerang, PAM Jaya Provinsi DKI Jakarta, PDAM Kota Bogor, PDAM Kabupaten Bekasi, PDAM Kabupaten Bogor, PDAM Kota Bandung, PDAM Kota Semarang, PDAM Kota Surabaya, PDAM Kabupaten Sidoarjo, PDAM Kota Malang, PDAM Kota Banjarmasin, PDAM Kota Samarinda, dan PAM Kota Makassar.

Meski begitu, ada beberapa PDAM yang masih menghadapi permasalahan kualitas air baku. Disisi lain, cakupan layanan air minumnya baru mencapai 70,3 persen. Angka tersebut menunjuk pada jaringan perpipaan ditambah individual atau non perpipaan. Makanya pemerintah akan melakukan penelitian dan pendampingan lebih lanjut. Sementara untuk mencapai akses aman air minum 100 persen, lanjut dia, dibutuhkan 27 juta SR, sedangkan saat ini sambungan rumah baru mencapai 10 juta.

Kepala Bidang Kajian Kebijakan dan Program BPPSPAM, Diana Kusumastuti menambahkan, prioritas penanganan PDAM oleh BPPSPAM adalah PDAM yang memiliki lebih dari 100 ribu SR dan PDAM sehat yang memiliki cakupan pelayanan lebih dari 80 persen, namun memiliki idle capacity tinggi dengan keterbatasan air baku.

"Prioritas selanjutnya adalah PDAM yang berpotensi melakukan kerjasama kepengusahaan," ujarnya. PDAM yang dimaksud yakni telah dinyatakan siap dan telah menyusun Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement