REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya akan membahas dan berkompromi dengan Israel tentang kemungkinan dilarangnya semua bentuk senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya di Timur Tengah. Hal ini juga dibahas dalam konferensi larangan senjata pemusnah massal (WMD) yang akan berakhri di New York pada Jumat (22/5).
“Baik Amerika maupun Israel mendukung terciptanya zona bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah,” kata Juru Bicara Misi AS untuk PBB Kurtis Cooper, Jumat (22/5).
Dia menambahkan pihaknya akan bekerja sama dengan Israel untuk memajukan kepentingan bersama dalam hal itu.
Sebelumnya, konferensi WMD yang diselenggarakan AS untuk melarang senjata pemusnah massal pernah mengalami kendala. Hal ini karena beberapa negara Timur Tengah ennggan andil dalam konferensi tersebut.
Selain itu, Perjanjian Non-Profilerasi Nuklir (NPT) yang lahir pada 1970 dan mengatur pelarangan senjata pemusnah massal juga belum berjalan lancar. Israel adalah salah satu negara yang enggan ikut dalam NPT tersebut.
Bulan lalu, negara-negara Arab dan non-blok lainnya mengusulkan agar PBB menyelenggarakan konferensi tentang senjata pemusnah massal, dengan atau tanpa partisipasi Israel. Namun AS dan Israel menentang gagasan tersebut.