Jumat 22 May 2015 15:46 WIB

PBB Prihatin dengan Serangan di Mali

Kaum pemberontak Tuareg.
Foto: AP/David Guttenfelder
Kaum pemberontak Tuareg.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dan mitranya prihatin serangan oleh orang dan kelompok bersenjata di sekitar Timbuktu di Mali Utara.

Serangan itu memaksa banyak orang meninggalkan rumah mereka. Mitra kemanusiaan PBB memperkirakan lebih dari 20 ribu orang telah menyelamatkan diri sejak 15 Mei ke Gourma Rharous, Timbuktu dan Goundam.

"Pekerja kemanusiaan memantau pengungsian baru ini tapi kondisi tidak aman menghalangi akses ke sebagian daerah yang terpengaruh," ujar Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam pernyataan di Markas Besar PBB, New York, Kamis (21/5).

Pertempuran yang meningkat dilaporkan dari Timbuktu dan bagian lain negara Afrika Barat itu pada akhir April.

Timbuktu dan Mali Utara direbut oleh gerilyawan yang bersekutu dengan kelompok mujahidin pada 2012. Prancis turun tangan pada Januari 2013 dan PBB mulai mengerahkan 10 ribu prajurit pemelihara perdamaian pada Juli tahun itu.

Perundingan perdamaian menjadi rumit oleh banyaknya agenda yang bertentangan dari gerilyawan. Kelompok tersebut meliputi suku separatis Tuareg, pemeluk fanatik agama dan anggota milisi bersenjata yang bersaing dalam memperebutkan jalur penyelundupan yang menggiurkan, kata beberapa laporan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement