REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, Kamis (21/5) sore mendatangi Bareskrim Mabes Polri. Kedatangan Faisal menjelaskan terkait permasalahn Petral yang berujung penutupan.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Faisal baru menyerahkan data terkait petral ke Bareskrim. Namun, data tersebut masih perlu dipelajari untuk bisa dilakukan penyelidikan.
Akan tetapi, Badrodin mengaku siap jika memang Polri menangani kasus tersebut. "Yang gak siap siapa?," ujarnya di Mabes Polri, Jumat (22/5.
Sejauh ini, belum terdapat laporan terkait kasus Petral. Karena itu, Badrodin menegaskan, masih mempelajari data dari Faisal.
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Victor Edy Simanjuntak mengaku kedatangan Faisal ke Bareskrim hanya koordinasi saja. Faisal menjelaskan kepada Bareskrim tentang persoalan Petral.
Kendati demikian, Victor enggan mengakui secara pasti apakah kasus petral akan ditangani oleh Polri. "Setiap kasus korupsi tertarik menangani," ujarnya, di Bareskrim Polri, Jumat (22/5).
Victor menambahkan, jika memang terdapat laporan maka, Bareskrim akan menindaklanjuti. Kedatangan Faisal, kata Victor, tidak melaporkan kasus petral ke Bareskrim melainkan koordinasi saja.
Victor menambahkan, kedatangan Faisal ke Bareskrim juga atas inisiatif sendiri. Bareskrim tidak mengundang untuk menjelaskan permasalahan petral ke Bareskrim.
"Hanya mungkin beliau percaya kepada polri berbicara ke saya koordinasi saja bukan lapor," ucapnya.