Sabtu 23 May 2015 16:53 WIB

Bandara Minim Fasilitas, Turis Asing Masih Susah Masuk Belitung

Rep: c85/ Red: Angga Indrawan
ObJek wisata Taman Wisata Laskar Pelangi, Belitung Timur
Foto: Indonesiatravel
ObJek wisata Taman Wisata Laskar Pelangi, Belitung Timur

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PANDAN -- Potensi wisata di Kabupaten Belitung tidak diragukan lagi. Semenjak film populer Laskar Pelangi meledak di pasaran nasional pada 2010 lalu, jumlah pelancong ke Pulau Belitung melonjak tajam. Namun siapa sangka, hingga kini turis asing masih kesulitan untuk bisa berkunjung ke pulau ini.

Bupati Belitung, Sahani Saleh mengatakan, keindahan alam Belitung sudah menarik perhatian wisatawan asing dari Cina, Singapura dan Malaysia. Namun, mereka masih terkendala untuk mencapai Negeri Laskar Pelangi tersebut.

"Cina, Malaysia, Singapura sudah minta saya agar Bandara di Belitung dijadikan internasional. Mereka baru mau masuk. Sudah banyak wisatawan Malaysia dan lainnya ingin kesini, tapi pesawatnya tidak bisa masuk," jelas Sahani Saleh dalam acara lokakarya Kementerian Perhubungan di Belitung, Jumat (22/5).

Menurut Sahani, Bandara H. AS. Hanandjoeddin di Belitung masih memerlukan pengembangan, mulai dari landasan pacu hingga terminal penumpang. Bandara di Belitung saat ini masih berstatus UPT (Unit Pelaksa Teknis) di bawah Kementerian Perhubungan.

"Jadi selama ini wisatawan datang dari Palembang dan Batam. Mereka berharap pulangnya bisa langsung. Kita harus membangun. Kita harus menjadi bandara yang bagus," kata Sahani.

Sahani mengatakan, jika bandara ini bisa kembangkan maka ekonomi daerah juga akan bergejolak. Selain itu, investasi juga akan segera menyerbu Belitung. "Kalau bandara dikembangkan, pengembang hotel akan membangun 17 resort termasuk Ritz Carlton. Mereka meminta kalau ini jadi bandara internasional mereka lngsung go. Pasar kita dari luar," katanya lagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement