Sabtu 23 May 2015 19:30 WIB

Penyaluran Kredit Sektor Pelayaran Masih Minim

Rep: c85/ Red: Satya Festiani
Ribuan pemudik antre memasuki KM Gunung Dempo, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/8). Kapal berkapasitas 2.500 orang ini melayani rute pelayaran dari Tanjung Priok menuju sejumlah kawasan Indonesia Timur seperti Surabaya, Makassar, Ambon dan Papua
Foto: Antara
Ribuan pemudik antre memasuki KM Gunung Dempo, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/8). Kapal berkapasitas 2.500 orang ini melayani rute pelayaran dari Tanjung Priok menuju sejumlah kawasan Indonesia Timur seperti Surabaya, Makassar, Ambon dan Papua

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PANDAN -- Ternyata sektor kemaritiman masih belum dianggap menguntungkan oleh pihak perbankan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby Mamahit menilai, hal ini bisa tercermin dari penyaluran kredit perbankan yang masih kecil kepada sektor pelayaran.

"Ini memang perlu upaya agar bank mau memberi pinjaman fasilitas kredit kepada sektor pelayaran. Kalau (kredit) di laut memang masih tersendat-sendat," ujar Bobby, Sabtu (23/5).

Sayangnya, Bobby tak menyebutkan jumlah kredit yang saat ini dikucurkan perbankan di sektor pelayaran.

Menurut dia, pemberian kredit merupakan hal yang penting untuk membangun sektor pelayaran nasional. Apalagi, saat ini lanjut dia, Indonesia sedang berupaya mewujudkan tol laut agar konektivitas antar pulau bisa semakin baik.

Bobby juga menambahkan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar perbankan mau mengucurkan kredit ke sektor pelayaran. Upaya itu berupa melakukan pembicaraan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Kami juga upayakan soal pajak ke Dirjen Pajak dan ke Kemenkeu meminta upaya fasilitas kredit perbankan," ujar Bobby.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement