Ahad 24 May 2015 13:30 WIB

Diajak Islah, Leo Nababan: Tak Mungkin Air dan Minyak Bersatu

Rep: C26/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Leo Nababan (kanan).
Foto: Antara
Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Leo Nababan (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajakan islah untuk menghadapi pilkada serentak pada akhir 2015, yang diajukan kubu Aburizal Bakrie disambut dingin kubu Agung Laksono. Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Leo Nababan mengatakan, hingga kini tidak ada istilah islah untuk menyelesaikan polemik sengketa kepengurusan partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Saya tegaskan belum ada islah. Tidak mungkin air dan minyak bersatu," tegas Leo saat dihubungi ROL, Ahad (24/5).

Dia berpatokan bahwa kubunya adalah yang sah berdasrakan Surat Keputusan Menkumham. Sehingga, ia tidak menerima ajakan untuk islah yang kemudian kepengurusan kembali pada Munas Riau 2009, di mana Aburizal jadi ketua umum dan Agung berstatus sebagai wakil ketua umum Golkar.

Menurut Leo, tidak mungkin islah yang kemudian mengatakan kubu Agung bergabung dengan kubu Aburizal demi mendaftar pilkada. Ia justru mengatakan kalau cara berpikir kubu Aburizal yang seperti itu terbalik. Tidak mungkin kubu Agung Laksono bergabung bersama Ical untuk mengikuti pilkada, kecuali sebaliknya pihak Ical yang bergabung dengan memakai SK Menkumham.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement