REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski tidak menduduki jabatan secara struktural di Partai Golkar, namun keberadaan Presiden ke-3 Indonesia, Bacharudin Jusuf Habibie, di Partai Golkar tidak bisa dipandang sebelah mata. Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi itu merupakan Ketua pinisepuh (sesepuh) Golkar.
Habibie pun berniat mengundang Agung Laksono dan Aburizal Bakrie untuk membahas konflik yang sedang mendera partai berlambang pohon beringin tersebut. Rencananya, Habibie akan mengundang Agung dan Ical sebelum bertolak ke Eropa pada 28 Mei mendatang.
"Sebelum saya berangkat, saya harapkan bisa bertemu dengan Pak Agung, bukan sebagai ketua, tapi tokoh masyarakat yang berakar kepada Golongan Karya, dan Aburizal Bakrie sebagai tokoh masyarakat yang salurannya ada pada Golkar," kata Habibie kepada wartawan usai Sidang Paripurna I 2015 Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (IAPI) di kediamannya, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (24/5).
Maksud pertemuan itu, lanjut Habibie, untuk membicarakan kondisi dan keadaan Partai Golkar saat ini. Selain itu, dalam pertemuan itu, Habibie juga akan ditemani anggota pinisepuh Golkar lainnya, yaitu Sekretaris Pinisepuh, Awaluddin, kemudian ada Murpratomo, dan Sumarlin.
Habibie pun berharap, dengan adanya pertemuan ini semua masalah ataupun konflik yang dihadapi kedua kubu tersebut bisa selesai. "Apa hasilnya? Tunggu dulu, saya tidak bermaksud mendahului dan memberikan spekulasi. Tapi saya yakin, semua orang yang saya temui itu dedikasinya tinggi buat rakyat," ujarnya.
Pertemuan itu pun rencananya akan dilangsungkan di kediaman Habibie. Sebelumnya, Habibie mengaku, sudah pernah melakukan pertemuan dengan Agung Laksono serta pendukungnya dan Aburizal Bakrie dengan pendukungnya. Dalam pertemuan pertama itu, Habibie sempat mengutarakan keinginannya terkait konflik Partai Golkar.