REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya mediasi yang ditawarkan elite senior Partai Golkar Jusuf Kalla ternyata hanya sebatas kerja sama Pilkada. Bukan sebagai bentuk islah untuk menyelesaikan konflik partai berlambang pohon beringin itu.
Sekretaris Jenderal versi Munas Ancol Zainudin Amali menegaskan belum ada islah antara kedua kubu yang masih bersengketa kepengurusan. Ia menyebut ini hanya sebatas kerja sama demi melenggangkan Golkar agar bisa ikut gelaran Pilkada.
"saya tegaskan belum ada islah. Makanya saya selalu menyebutnya sebagai kerjasama pilkada," kata Zainudin saat dihubungi ROL, Ahad (24/5) malam.
Upaya penawaran JK hanya untuk menyelamatkan Golkar agar bisa mendaftar ke KPU untuk maju dalam pilkada. Bukan kesepakatan islah yang artinya berdamai.
Kedua kubu, katanya, akan merundingkan penawaran kerjasama yang diajukan Wapres JK. Jika setuju maka kedua belah pihak akan bekerjasama berjuang dalam pilkada demi kepentingan seluruh kader.
Namun, hingga kini belum ada pertemuan kedua kubu beserta JK untuk mensepakati hal tersebut. Hingga hari ini JK baru bertemu dengan kubu Aburizal Bakrie. Sementara pertemuan dengan kubu Agung Laksono masih menunggu waktu.
"Mungkin minggu depan kita akan ketemu Pak JK. Kalau bertemu segitiga masih panjang menunggu kesepakatan," jelasnya.