Senin 25 May 2015 03:20 WIB

Pria Kehilangan Kaki Kiri Bersepeda 76 Hari

Rep: C07/ Red: Yudha Manggala P Putra
Chen Chen.
Foto: shanghaiist.com
Chen Chen.

REPUBLIKA.CO.ID, WENZHOU -- Kehilangan salah satu kaki tidak membuat Chen Chen pria berusia 26 tahun asal Wenzhou, Cina ini putus semangat.

Terinspirasi dari karakter Chris di buku karangan Jon Kraukaur "Into the Wild" Chen malah menanamkan tekad keliling dunia menggunakan sepeda.

Dengan tas, sepeda dan bantuan setiap teman asing yang ia temui, mimpi dirinya untuk berkeliling dunia pun telah tercapai. Pria yang kehilangan kaki kirinya sejak kecelakaan 14 tahun lalu silam ini memulai perjalanan 76 hari bersepedanya sejak (4/3) lalu setelah mendarat di Taiwan.

Ia pertama kali bersepeda dari Taichung ke Tainan ke Taipei. Chen kemudian terbang ke Selandia Baru dan bersepeda dari Christchurch ke Aukland.

Perjalanan terakhir dari tur di Australia, di mana ia bersepeda melalui Goldcoast, Sydney, Canberra dan Melbourne. Secara total, Chen perjalanan yang luar biasa 4.100 kilometer selama 76 hari.

Chen mengaku semenjak kecelakaan ia sempat kehilangan kepercayaan diri. Setelah memiliki kaki palsu, ia mulai mengubah pola pandang dirinya dan membeli sebuah sepeda yang memungkinkan dia untuk melihat dunianya dengan perspektif baru.

"Dalam tiga tahun terakhir, saya telah bersepeda dari Nanjing ke Yangzhou, Nanjing ke Wuhan dan Guangxi ke Bangkok. Saya terinspirasi oleh karakter Chris di "Into the Wild", dia sangat mencintai kebebasan dengan bersepeda," ujar Chen seperti dilansir shanghaiist, Jumat (22/5).

Perjalanannya kali ini sedikit berbeda, Chen menyebarkan semangat bagi sesama penderita disabilitas di seluruh perjalanannya. Dalam tasnya ia membawa dua spanduk, yang ditulis dalam bahasa Inggris dan satu lagi di Cina, ". Hi, aku biker dari Cina, tolong beri saya pelukan sebagai tanda penghormatan terhadap orang-orang cacat". Chen mengatakan ia menerima banyak pelukan.

Selama perjalanan, ia tinggal bersama 25 keluarga lokal yang berbeda dan menghindari lokasi wisata. Setiap keluarga menyediakan tempat tidur dan rute sepeda ke tujuan berikutnya, ia merasakan kenyamanan dalam perjalanannya.

Tentu saja, perjalanan Chen tidak selalu mulus, ia juga sempat berpikir untuk menyerah. Selama perjalanan di Australia, ban sepedanya sempat rusak dan butuh diperbaiki dalam waktu lima hari. Chen mengatakan kepada wartawan bahwa setiap kali ia tampak berjuang maka orang asing mampir untuk menanyakan apakah ia membutuhkan bantuan. "Terima kasih kepada banyak orang asing yang ramah bahwa saya temui," ucap Chen.

Ia pun akan terus melacak semua informasi kontak mereka untuk mengirim mereka kartu pos sekembalinya ke Cina. Chen mengakhiri perjalanan di 2015 dengan mendarat di Hangzhou. Namun ini bukanlah akhir perjalanan Chen. Ia berencana untuk bekerja dan mendapatkan uang yang cukup untuk tur 2018 sepedanya di seluruh dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement