REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengatakan, jatuhnya Ramadi ke kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) karena pasukan Irak kurang berminat untuk berperang.
''Meski pasukan Irak memang kalah jumlah, namun mereka langsung mundur pada Ahad tanpa banyak perlawanan,'' kata Carter pada CNN, Senin (25/5).
Komentar Carter muncul beberapa hari setelah Presiden Barack Obama mengatakan hanya Irak yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Irak telah meninggalkan sejumlah besar kendaraan yang dipasok AS, seperti tank dan sekarang jatuh ke tangan ISIS. ''Apa yang terjadi di Irak sebenarnya adalah pasukan mereka menunjukan tidak ada keinginan untuk bertarung,'' kata Carter.
Ia menambahkan, pasukan Irak sebenarnya telah berhasil mengurangi jumlah militan. Namun ada masalah dalam keinginan bertempur dan mempertahankan diri sendiri. Gedung Putih menolak berkomentar.
Menanggapi komentar Carter, kepala komite keamanan dan pertahanan parlemen Irak Hakim al Zamili menyebutnya tidak realistis dan tidak berdasar.
''Pasukan dan polisi Irak tentu bertempur dengan ISIS di Ramadi, namun mereka kekurangan perlengkapan, senjata dan dukungan pasukan udara,'' kata Al Zamili.
AS telah mengirim banyak perlengkapan perang ke Irak demi membantu pasukan melawan ISIS. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah Obama seperti kehilangan minat untuk membantu lebih banyak.