Senin 25 May 2015 18:33 WIB

Menelusuri Daya Tarik Perth

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Cara terbaik untuk mengetahui rahasia sebuah kota adalah bertanya kepada warga lokal.  Dalam lanjutan seri mengenai tempat menarik dari sebuah kota,  ABC Australia Plus bertanya kepada warga Perth mengenai tempat-tempat menarik di kota tersebut.

Perth adalah ibu kota negara bagian Australia Barat, dan memiliki penduduk sekitar dua juta orang. Perth disebut sebagai  salah satu kota besar yang paling terpencil di dunia.

Kota terdekatnya adalah Adelaide, ibu kota Australia Selatan, yang letaknya 2700 km jauhnya, dan kalau anda berkendara memerlukan waktu 28 jam tidak berhenti. Perth lebih dekat ke Jakarta daripada ke Sydney.

Namun dengan iklimnya yang hangat dan banyak pantai yang indah, Perth semakin populer dikunjungi turis dan sekarang menjadi salah satu kota yang pertambahan penduduknya paling cepat di Australia.

 

Kings Park
 
 
Skolastika Grahita Kirana pindah dari Perth dari Yogjakarta sekitar tujuh tahun lalu bersama keluarganya.

“Ada beberapa hal yang saya sukai mengenai Perth, beberapa karena masyarakatnya multibudaya, dan juga kota ini tenang untuk jadi tempat tinggal." kata Kiki, nama panggilannya.

“Mungkin bagi beberapa orang kota ini tidak seglamour atau sesibuk Melbourne dan Sydney, namun Perth bisa membuat kita jatuh cinta dengan keindahan lama, dan masyarakatnya yang santai."

Tempat yang paling disukainya adalah Kings Park dan Kebun Raya.

"Dari tempat ini, kita bisa melihat gedung-gedung di pusat kota Perth, juga kedua sungai Swan dan Canning sepanjang hari. "

"Saya terkagum-kagun ketika pertama kali melihat koleksi flora Australia, dan besarnya daerah semak-semak yang dilindungi di tengah kota."

“Datang dari negara berpenduduk besar seperti Indonesia, ini semua sangat berbeda. "

“Kings Park adalah tempat yang enak untuk piknik, untuk berolahraga, atau bahkan sekedar datang untuk menikmati pemandangan."

 
Rachel Pupazzoni lahir dan dibersarkan di Perth. Meskipun sejak itu dia pindah ke Sydney, dia mengatakan masih kembali ke Perth empat kali setahun.

“Setiap kali kembali ke Perth saya merasa rileks dan irama hidup melambat." katanya.

“Rasanya ini karena cuaca yang menimbulkan perasaan lebih santai, dan juga gaya hidup yang lebih pelan (dibandingkan dengan Sydney). Saya senang dengan perasaan itu.

"Di musim panas siang lebih panjang, panas dan kering. Namun kemudian sekitar pukul 3 sore, angin laut berhembus, dan malam terasa menyenangkan."

“Saya masih ingat ketika kami kecil, kami naik perahu dengan ayah dan saudara laki-laki lainnya hari Sabtu atau Minggu pagi, untuk pergi memancing di sungai. "

"Saya dibesarkan sekitar 2 kilometer dari City Beach. Pantai pasir putih yang panjang. Ada sebuah restoran dan cafe, dan banyak rumput untuk duduk piknik sambil makan fish and chip. Itulah Perth yang saya sukai."

"Saya akan berkunjung ke sana setiap kali saya mengunjungi kota ini."

 
Neil Hawkins Park
 

Zhang Ye berasal dari China dan sudah tinggal di Perth selama lebih dari 25 tahun. Dia mengatakan tempat yang paling disukainya adalah Neil Hawkins Park, selain juga Danau Joondalup.

"Di taman kita merasa dekat dengan alam. Di sana ada danau, semak-semak, taman yang terawat, dan juga di kejauhan daerah perbukitan."

"Namun sebenarnya banyaknya binatang yang membuat kita merasa dekat karena rasanya tidak ada batasan antara kita dengan alam. Ada bebek liar, burung pelican, walet, dan banyak burung lain yang saya tidak tahu namanya. Kakak tua, dengan moncong merah. Kadang juga kangguru tampak meloncat di kejauhan.
 
"Yang paling menarik dari "surga burung" ini adalah orang tua dan anak-anak datang membawa makanan burung seperti biji-bijian. BIla kita menaruh makanan itu di tangan, dan tangan kita bentangkan, burung-burung itu akan hinggap di tangan, di lengan dan bahkan di kepala untuk mengambil makanan."Pemandangan matahari tenggelam di Marmion Beach (Flickr CC BY-NC 2.0: ron_n_beths pics) dan bawaj Nam  dan teman-temannya (supplied)

 

Nam dibebaskan di Ho Chi Minh City  di Vietnam dan sudah tinggal di Perth selama empat tahun. Dia juga pernah tinggal di Hobart dan Sydney, dan ketika pindah ke Perth pertama kali, dia tidak yakin akan suka.

“Teman-teman mengatakan bahwa Perth adalah kota yang membosankan, tidak ada yang menarik, makanan mahal, dan terpencil dibandingkan ibukota lain, dll."

"Pendapat itu tampaknya cukup menyebar, dan memperburuk citra kota tersebut di kalangan pendatang."

Namun sekarang, Nam memiliki pandangan berbeda mengenai Perth.

“Ada begitu banyak hal yang saya sukai di sini. Alam yang masih belum banyak tersentuh tangan manusia dimana kita bisa berenang dengan dolphin, dan juga anjing laut, gaya hidup yang lebih santai, tepian sungai dimana kita  bisa menikmati sambil bersepeda.. perjalanan dengan mobil melihat perkebunan anggur di Margaret River."

Namun bagi Nam, pemandangan matahari tenggelam dilihat dari berbagai pantai Perth merupakan hal yang tidak pernah membosankan.

"Warna warni ketika matahari mulai turun dari horison, seperti sedang menutup permukaan laut, dan warna-warna itu terpantul oleh air, memberikan perasaan tenang dan damai, khususnya setelah seharian bekerja."

“The colours when the sun touches down to the horizon, like it slowly pulls the ocean blanket going to bed, and how it reflects on the water reminding me of the relaxing, calmness and serenity, especially after a long busy working day.

"Pindah ke Australia dan untungnya sekarang tinggal di Perth, saya menemukan adanya keseimbangan di sini, ada kesibukan seperti di kota-kota Asia, namun juga ada gaya hidup yang lebih santai."

 

Sophie.
 
Amanda West berasal dari Mount Isa, Queensland dan pindah ke Perth hampir tiga tahun lalu.
Dia mengatakan sulit untuk memlih satu hal saja mengenai Perth sebagai hal yang paling disukainya.
 
"Saya suka Perth karena lokasinya dan makanannya." katanya.

“Saya selalu suka dengan makanan, dan pantai, dan senang bisa berjalan di pantai, sambil memandangi laut, dan juga menikmati makanan."

"Restoran The 'Bib and Tucker’ di North Fremantle adalah tempat paling favorit untuk makan, karena pantainya indah dan makanannya enak-enak. Letaknya di dekat jalur pejalan kaki yang memanjang sepanjang garis pantai Perth, dan mengkombinasikan suasana santai, menyenangkan, dan makanan yang enak."

"Tampaknya ini semua menggambarkan keseluruhan Perth alam yang masih asli dan pantainya yang indah-indah."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement