REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Adanya beras plastik yang ditemukan di Bekasi, Jawa Barat pekan ini terus mendapatkan perhatian dari masyarakat. Beras yang menjadi makanan pokok penduduk Indonesia terindikasi telah tercampur bahan plastik.
Menangapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Makassar Ismail Tallu Rahim menjamin untuk saat ini beras di Makassar masih steril dari indikasi beras plastik.
"Sejauh ini, kami terus melakukan pemantauan rutin ke pedagang-pedagang beras, pada setiap Selasa dan Kamis. Hasilnya tidak ada beras plastik," ujar Ismail, Senin (25/4).
Dia mengklaim sejauh ini belum ada ditemukan beras plastik seperti yang dikhawatirkan oleh masyarakat. Menurutnya, jika ada penemuan terkait beras plastik maka pihaknya segera menindaknya. Peredaran beras plastik jelas merupakan pelanggaran hukum.
Terpisah, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulsel Guntur menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Badan Ketahanan Pangan Sulsel untuk membahas dan mengantisipasi adanya beras sintetis di Sulsel.
Dia mengatakan, dari hasil pemantauan sampai saat ini belum ditemukan kasus adanya beras impor berbahan plastik tersebut di Sulsel.
"Itu kewenangannya disperindag dan ketahanan pangan, tapi kami sudah berkoordinasi, dan hasilnya tidak ditemukan beras sintetik di Sulsel," ujar dia.
Guntur juga memastikan, provinsi Sulsel sejauh ini aman dari peredaran beras sintetik karena stok beras Sulsel lebih dari cukup, sehingga belum memerlukan beras impor.