Senin 25 May 2015 15:04 WIB

17 Tahun Minum Jamu, Ini Pengaruhnya Bagi Presiden Jokowi

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo menunjukkan Kartu Indonesia Sehat saat kunjungan kerja di Balaidesa Asrikaton, Pakis, Malang, Jawa Timur, Kamis (21/5).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Presiden Joko Widodo menunjukkan Kartu Indonesia Sehat saat kunjungan kerja di Balaidesa Asrikaton, Pakis, Malang, Jawa Timur, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan setelah minum jamu selama 17 tahun badan tidak mudah capai dan fit. Dia pernah membaca bahwa dalam temulawak terdapat kurkuma yang bisa memperbaiki fungsi liver dan pencernaan lain.

Presiden mengaku menyukai campuran temulawak dan jahe. Efeknya, perut menjadi lebih hangat.

Selain itu, lanjut dia, jamu cocok sebagai aromaterapi untuk spa. Namun, sebagai minuman terdapat sejumlah tantangan untuk menjadikan jamu sebagai minuman kesehatan favorit. Pasalnya, pemerintah menilai jamu sulit untuk dikembangkan.

Presiden Jokowi menyebutkan, apabila jamu menjadi minuman favorit masyarakat Indonesia bisa menimbulkan efek domino positif bagi masyarakat bumi pertiwi. Pasalnya, dengan konsumsi jamu meningkat akan mengerek konsumsi bahan jamu pula.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement