Senin 25 May 2015 17:08 WIB
Kisruh Golkar

Kubu Ical Tuding Kubu Agung Dorong Kisruh Golkar Makin Panjang

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham.
Foto: Antara
Sekjen Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sudah ada rencana untuk islah sementara waktu agar bisa mengikuti Pilkada serentak, dua kubu yang terlibat konflik internal Partai Golkar masih saling melontarkan pernyataan terkait siapa yang paling bersalah dalam kisruh partai itu.

Kubu Aburizal Bakrie berpendapat kasus yang semakin gaduh ini dibuat sendiri oleh kubu Agung Laksono. Sekretaris Jenderal Partai Golkar dari kubu Ical, Idrus Marham menyebut kubu Agung yang mendorong kisruh ini terjadi. Ada banyak kejanggalan yang terus dilakukan ketua umum versi Munas Ancol tersebut.

"Itu dia (Agung Laksono) sendiri yang mendorong kisruh ini. Pimpinan yang di daerah di Plt-kan," katanya kepada Republika, Senin (25/5).

Tindakan Agung dinilainya sebagai bentuk upaya yang justru makin memperumit masalah partai berlambang pohon beringin ini. Padahal penyelesaian ini harusnya bisa dilakukan dengan mengikuti aturan yang berlaku.

Ia juga menyinggung persoalan SK Menkumham yang masih menjadi pegangan Agung. Padahal SK tersebut sudah dibatalkan berdasarkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Polemik ini mendorong wakil presiden yang juga elite senior Golkar Jusuf Kalla turun tangan memediasi kedua belah pihak. Upaya ini disambut baik Idrus sebagai upaya menyelesaiakan masalah dengan kesepakatan yang sesuai aturan seperti Undang-undang Parpol, PKPU, ataupun putusan hukum yang berlaku.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement