REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sudah ada rencana untuk islah sementara waktu agar bisa mengikuti Pilkada serentak, dua kubu yang terlibat konflik internal Partai Golkar masih saling melontarkan pernyataan terkait siapa yang paling bersalah dalam kisruh partai itu.
Kubu Aburizal Bakrie berpendapat kasus yang semakin gaduh ini dibuat sendiri oleh kubu Agung Laksono. Sekretaris Jenderal Partai Golkar dari kubu Ical, Idrus Marham menyebut kubu Agung yang mendorong kisruh ini terjadi. Ada banyak kejanggalan yang terus dilakukan ketua umum versi Munas Ancol tersebut.
"Itu dia (Agung Laksono) sendiri yang mendorong kisruh ini. Pimpinan yang di daerah di Plt-kan," katanya kepada Republika, Senin (25/5).
Tindakan Agung dinilainya sebagai bentuk upaya yang justru makin memperumit masalah partai berlambang pohon beringin ini. Padahal penyelesaian ini harusnya bisa dilakukan dengan mengikuti aturan yang berlaku.
Ia juga menyinggung persoalan SK Menkumham yang masih menjadi pegangan Agung. Padahal SK tersebut sudah dibatalkan berdasarkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Polemik ini mendorong wakil presiden yang juga elite senior Golkar Jusuf Kalla turun tangan memediasi kedua belah pihak. Upaya ini disambut baik Idrus sebagai upaya menyelesaiakan masalah dengan kesepakatan yang sesuai aturan seperti Undang-undang Parpol, PKPU, ataupun putusan hukum yang berlaku.