REPUBLIKA.CO.ID, QALAT -- Seorang Taliban melakukan bom bunuh diri di sebuah truk yang sarat bahan peledak, Senin (25/5). Ledakan tersebut menyerang lingkungan pemerintah Provinsi Zabul di Afghanistan Selatan dan melukai hampir 70 orang.
Taliban Afghanistan digulingkan dari kekuasaan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat pada 2001. Kelompok radikal tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan di kota Qalat. Serangan tersebut merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan setelah penarikan pasukan asing di negara tersebut.
Polisi Zabul mengatakan, serangan yang dipercaya menggunakan lebih dari seribu kilogram bahan peledak dilakukan dekat beberapa kantor pemerintah, termasuk pengadilan, kantor jaksa agung dan Departemen Urusan Perempuan kota Zabul.
Kepala Departemen Kesehatan Masyarakat di Zabul, Lal Mohammad Tokhi mengatakan, sebanyak 68 orang telah dibawa ke rumah sakit. Korban luka termasuk di antaranya 17 perempuan dan dua anak-anak.
Juru bicara Taliban, Qari Yousuf Ahmadi mengatakan di akun resmi Twitternya bila bom tersebut ditijukan untuk kantor Kantor Dewan dan Jaksa Agung di Zabul.
Sebelumnya pada Senin (25/5) pagi waktu setempat dilansir dari Reuters, empat polisi mengacungkan senjata pada rekan-rekannya di distrik Maiwand Provinsi Kandahar. Juru bicara Polisi Kandahar, Zia Durani mengatakan tiga polisi tewas dalam insiden tersebut.
Taliban mengatakan, dua anggota mereka telah menyusup ke kepolisian dan melakukan serangan tersebut. Militan tersebut mengklaim telah menewaskan delapan polisi dan mengambil 10 senjata.