REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kedutaan Besar Rusia di Ukraina mengatakan masih belum diberikan akses untuk menemui kedua warga Rusia yang ditahan awal bulan ini atas dugaan berjuang bersama separatis di wilayah timur Luhansk.
"Kami sudah mengajukan permintaan resmi pada tanggal 19 Mei untuk mengunjungi orang-orang di rumah sakit tempat mereka dirawat karena luka pertempuran," kata kedutaan Rusia dikutip dari AP, Senin (25/5)
Sementara itu, Pemerintahan Ukraina mengatakan pria intelijen bekerja di bawah perintah langsung dari Moskow dan mengatakan kehadiran mereka adalah bukti lebih lanjut dari dukungan Rusia untuk pemberontakan separatis di Ukraina Timur. Namun, Rusia membantah memasok senjata atau tenaga untuk pasukan pemberontak.
Kedutaan Rusia mengatakan pihak berwenang Ukraina melakukan tekanan psikologis untuk memaksa orang-orang yang ditahan dalam mengatakan mereka melayani tentara Rusia.