REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono menegaskan kedua kubu Partai Golkar yang kini masih bertikai sepakat melakukan islah untuk sementara waktu.
Islah ini dilakukan untuk menjamin keikutsertaan partai berlambang pohon beringin ini dalam pilkada serentak yang akan digelar pada akhir tahun ini.
Agung menjelaskan, baik kubunya maupun kubu Aburizal Bakrie sepakat untuk membentuk tim kerja yang terdiri dari masing-masing kubu tiga orang. Penandatangan kesepakatan ini pun rencananya akan dilakukan di di Kantor DPP Partai Golkar, di Slipi, Jakarta Barat.
"Kemudian, dalam minggu ini bisa Kamis atau Rabu itu diadakan penandatanganan secara formal. Sekali lagi ini adalah kesepakatan bersama khusus dalam menghadapi menyukseskan pilkada. Ini adalah jalur politik yang dipakai," jelas Agung usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediamannya, di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (25/5).
Agung pun memastikan proses hukum yang dihadapi oleh kedua belah pihak akan terus berjalan. "Adapun persoalan internal tentang perselisihan kepengurusan tetap dilakukan melalui jalur hukum dan sekarang sedang tingkat banding. Itu tidak berubah," tambah dia.
Lebih lanjut, tim kerja yang dibentuk oleh dua belah kubu tersebut nantinya akan melakukan penjaringan calon kepala daerah melalui lembaga survei yang ditunjuknya. Menurut Agung, calon kepala daerah yang akan diusung nantinya harus memiliki rekam jejak yang baik serta elektabilitas yang tinggi.
Kendati demikian, tambah Agung, terkait kepengurusan yang dapat memberikan surat rekomendasi pencalonan kepala daerah nantinya akan diputuskan melalui jalur hukum yang tengah ditempuh.
Dalam pertemuan tersebut, Agung datang bersama sejumlah tokoh Golkar kubu Munas Ancol, yakni Yorrys Raweyai, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Zainuddin Amali. Pertemuan tertutup ini pun berlangsung selama sekitar dua jam.