Selasa 26 May 2015 11:40 WIB

Mengapa Pelajar Australia Kian Tertarik Belajar Bahasa Mandarin?

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Awalnya para pelajar di Sekolah Menengah Khusus Putri Strathcona di Victoria, Australia, hanya menjalani kewajiban mengikuti kelas Bahasa Mandarin. Tapi belakangan pengalaman ini mengubah hidup mereka.

Hayley Doran

Ketika orang tahu kalau saya adalah remaja Australia berambut pirang yang mempelajari Bahasa Mandarin  mereka sangat terkejut.

Tapi setelah saya bilang pada mereka "Mengapa tidak, Saya ingin mempelajari bahasa yang paling banyak digunakan di dunia?' mereka menjadi tertarik, demikian juga saya ketika saya mulai mempelajarinya.

 

Bahasa Mandarin sangat menantang karena tidak banyak pelajar yang terpikir untuk memahaminya - tapi ketika saya mulai mempelajarinya di kelas 7, saya mendapati Bahasa Mandarin sangat mengagumkan dan sesuatu yang ingin saya pelajari dengan sungguh-sungguh.

Ketika saya menjalani ujian Bahasa Mandarin pertama, saya mendapat nilai A+,  tertinggi di kelas dan sebagai hadiah atas kerja keras itu saya menerima sepasang hiasan sumpit. Saya merasa sangat bangga atas usaha saya dalam mempelajari Mandarin dan saya menjadi sangat tertarik untuk mengembangkan ketertarikan saya untuk mempelajari bahasa tersebut.

Setelah saya mempelajari Bahasa Inggris cukup banyak, saya mendapat kesempatan pergi ke China bersama dengan teman sekelas.

Saya pergi ke China bersama dengan sahabat saya dan melihat pemandangan yang luar biasa di China, yang sangat membuat saya kagum.

Saya juga berkesempatan untuk tinggal bersama dengan anak perempuan seusia saya dan keluarganya dan kami menjadi sahabat dekat. Selama sepekan tinggal bersama keluarga China merupakan kesempatan yang luar biasa untuk menyaksikan bagaimana kebudayaan yang berbeda dan keluarganya sangat senang dengan saya. Ini merupakan kesempatan yang akan selalu saya kenang dan hargai.

Saran saya bagi siapa saja yang sedang mempertimbangkan untuk mempelajari Bahasa Mandarin adalah mereka harus menerima tantangan itu karena itu dapat membuka kesempatan dan Bahasa Mandarin sangat bagus untuk dipelajari.

 

Matilda Murphy

Saya sempat bimbang ketika memutuskan untuk melanjutkan mempelajari Bahasa Mandarin di kelas 8 karena saya kira Bahasa Mandarin dapat membantu saya mendapatkan pekerjaan di masa depan - tapi tanpa saya ketahui ternyata tidak berapa lama kemudian saya sangat menyukai bahasa ini.

Sekarang di Kelas 10, setelah membaca buku mengenai sejarah China dan terus menerus menonton ‘If You Are The One’, tepat kiranya jika dikatakan ketertarikan saya pada kebudayaan China telah berubah sedikit menjadi obesesi.

Saya sekarang justru sangat menyukai pelajaran Mandarin karena dapat mendekatkan saya pada kebudayaan China dan saya yakin ini merupakan kesempatan yang luar biasa dan kemampuan yang diperukan di masa depan.

Puncak dari pengalaman saya mempelajari Bahasa Mandarin adalah ketika saya ambil bagian dalam tur sekolah ke China pada tahun 2014. Dalam perjalanan ini kami mengunjungi Kota Shanghai, Beijing, Xi’an, Guilin dan Wuxi. Seluruh murid yang ikut perjalanan ini sangat menyukai Shanghai, karena kami banyak belanja dan banyak berkunjung ke tempat-tempat yang indah.

Bagian yang sangat saya ingat dari perjalanan itu adalah tinggal dengan saudara tuan rumah saya selama beberapa hari dan mengikuti kelas di sekolah menengah atas dengannya di Wuxi. Saya sempat terkejut mempelajari perbedaan kebudayaan yang sangat drastis dan juga kebiasaan rutin diantara kami, dan saya lebih terkejut lagi mendapati dia memakan telur dan sup mie rasa tomat untuk sarapan.

Diluar perbedaan diantara kami, saudara tuan rumah saya di China menyambut saya dengan hangat dan kami menjalin hubungan persahabatan yang kuat yang akan berlangsung selamanya. Saya juga senang mengunjungi Kota Beijing dan Xi’an untuk mempelajari sejarah kuno mengenai kedua kota tersebut, dan akan selalu terkejut mendengar dialek yang berbeda dari Bahasa Mandarin. Untuk melengkapi kunjungan ini, kami pergi ke Kota Guilin dan menikmati ketenangan berlayar di sepanjang Sungai  Li yang dikelilingi pegunungan yang indah dan mempesona.

Perjalanan ini telah membuka mata saya mengenai kemungkinan kalau saya berminat untuk belajar dan bekerja di China setelah lulus nanti.

Saat ini saya senang mengatakan kalau Bahasa Mandarin adalah mata pelajaran yang paling saya nantikan. Belajar Bahasa Mandarin telah membuka banyak kesempatan bagi saya sejauh ini, dan saya tidak sabar untuk mengetahui kemana ini akan mengarahkan saya di masa depan nanti.

 

Raffaela Skourletos

Ketika pertama kali mempelajari Bahasa Mandarin tiga tahun yang lalu, itu hanya mata pelajaran wajib yang harus saya lakukan sebagai bagian dari kurikulum kelas 7.

Saya tidak pernah belajar satu huruf atau satu kata pun dalam Bahasa Inggris, jadi saya tidak punya tahu harus berharap apa dari pelajaran tersebut. Saya juga tidak tahu betapa pentingnya Bahasa Inggris satu hari kemudian.

Pelajaran pertama kami di kelas Bahasa Mandarin adalah mempelajari cara menggores dan menulis huruf dasar dalam bahasa tersebut. Rasanya aneh sekali berusaha memahaminya karena faktanya orang China tidak menulis huruf tapi pada dasarnya mereka  menggambar.

Meski terlihat aneh, tapi ternyata menulis huruf kanji sangat menyenangkan. Saya sangat bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru dan tidak dikenal,  untuk memperluas pengetahuan dan memberi pandangan yang lebih terbuka di dunia.

Bagi saya, China adalah persis seperti itu. Asing dan menarik dan sedikit membingungkan, tapi tetap sesuatu yang terus memanggil saya untuk mendedikasikan diri.

Saya terus mempelajari Bahasa Mandarin dan saya bahkan hari demi hari saya semakin menyukainya. Tidak ada hal lain yang lebih memuaskan saya daripada menguasai cara menulis huruf  kanji dan berusaha memahami konsep tata bahasanya, agar saya bisa membaca buku yang pada awalnya terlihat sangat menakutkan tapi terbukti benar-benar dapat dimengerti.

Bagian paling mendebarkan dari belajar Bahasa Mandarin bagi saya adalah bahasa itu bisa mendorong saya untuk menceburkan diri ke dalamnya dan muncul dengan mendapatkan pengetahuan baru dan justru semakin haus untuk mengetahu lebih banyak lagi.

Guru Bahasa Mandarin saya mendorong kami untuk menghadiri tempatnya mengajar di sekolah khusus bagi Warga China pada hari Sabtu untuk dapat mempelajari Bahasa Mandarin lebih komprehensif.

Saya bersama dengan beberapa murid dari kelas 10 dan 11 di sekolah saya memutuskan untuk mendaftar di kelasnya untuk mendapatkan gambaran lain untuk mempelajari Bahasa Mandarin.

Saya pernah bersekolah di sekolah untuk warga Yunani sejak saya kelas satu, saya memiliki gambaran kasar mengenai seperti apa sekolah warga China yang akan saya sukai, tapi saya kembali terkejut.

Sekolah warga China sangat luar biasa. Saya mendapati diri saya lebih termotivasi dibandingkan sebelumnya untuk lebih fokus pada pelajaran Bahasa Mandarin, setelah belajar dengan orang China seusia saya yang hampir fasih berbicara Bahasa Mandarin.

Saya selalu terkagum-kagum dengan kefasihan teman saya di sekolah China dan betapa percaya dirinya mereka dengan bahasa mereka dan saya berharap suatu saat saya bisa juga sefasih mereka.

 

Lilah Flanigan

Saya mulai mempelajari Bahasa Mandarin ketika keluarga saya pindah ke Hong Kong. Pindah ke Hong Kong dari Australia ternyata tidak sesulit yang saya duga; saya bersekolah di Sekolah Internasional bagi warga Australia dan keluarga saya dan saya banyak terlibat dengan komunitas warga Australia.

 

Meskipun mereka berbicara Bahasa Kanton bukan Bahasa Mandarin di Hong Kong, saya tahu kalau Bahasa Mandarin akan menjadi kemampuan yang saya butuhkan untuk dapat tinggal di sini.

Tinggal di Hong Kong selama dua tahun memberi saya inspirasi dan saya mencintai kebudayaan ini  dan juga gaya hidup kuliner Asia. Tinggal di Hong Kong merupakan sesuatu yang tidak akan pernah saya lupa dan tentu saya merupakan pengalaman yang luar biasa.

Saya saat ini memasuki tahun ke-5 dalam mempelajari Bahasa Mandarin . Saya sangat berharap saya menyadari betapa pentingnya bahasa ini lebih awal, karena saat ini saya harus berusaha lebihkeras untuk mengejar ketinggalan saya.

Di masa depan saya berharap dapat bekerja di bidang ilmu kesehatan, agar dapat bekerja di luar negeri, saya harus memperluas wawasan saya.

Populasi warga China lebih dari satu miliar orang, sepertujuh dari populasi dunia. Agar bisa berhubungan dan berkomunikasi dengan orang yang tidak hanya berbicara dalam bahasa Inggris, Bahasa Mandarin merupakan kemampuan penting yang saya harap dapat saya tingkatkan dan kuasai.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement