Selasa 26 May 2015 09:19 WIB

ISIS Kuasai Ramadi dan Palmyra, AmerikaTegang

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham
Serangan ISIS di Irak dan Suriah
Foto: VOA
Serangan ISIS di Irak dan Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- ISIS kembali menurunkan pejuannya ke Ramadi saat pasukan kamanan dan para militer siap untuk mencoba merebut kembali kota Irak. Karena itu, Washington kembali meyakinkan Baghdad untuk menyerang. Padahal, seorang pejabatnya telah mengkritik pasukan Irak pada Senin (25/5), waktu setempat.

Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah berbicara dengan Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi terkait upaya tentara Irak untuk merebut kembali Ramadi. Hal itu terkait kritikan Menteri Pertahanan AS, Ash Carter yang mempertanyakan jatuhnya Ramadi dan Palmyra ke tangan militan ISIS.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan, dalam pertemuan tersebut Biden mengakui keberanian pasukan Irak. "Wakil Presiden mengakui pengorbanan besar dan keberanian pasukan Irak selama 18 bulan terakhir di Ramadi dan di tempat lain," kata Gedung Putih.

Pasukan Irak telah kembali dari Ramadi sejak serangan ofensif, Sabtu (23/5). Namun, pada Senin kemarin mereka merebut kembali daerah pedesaan di selatan kota tersebut.

Sebelumnya, dalam sebuah komentar yang dilontarkan Carter pada Ahad (24/5), ia mencibir pasukan Irak karena gagal mempertahankan Ramadi. Padahal, saat itu jumlah pasukannya jauh lebih banyak dari militan. Ini sekaligus menjadi teguran bagi Abadi.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Abadi mengatakan, kepala pertahanan AS tersebut telah salah informasi. Ia menegaskan, pasukannya akan mengambil kembali Ramadi dalam hitungan hari.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement