REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU-- Kelompok garis keras Ash-Shabaab merebut kota kecil strategis di Shabelle, Somalia Selatan, Ahad malam (24/5), setelah pasukan pemerintah meninggalkan kota kecil itu, kata beberapa saksi mata dan warga pada Senin.
Menurut warga di Kota Kecil Janaale, gerilyawan telah menguasai kota kecil tersebut tanpa melepaskan satu tembakan pun setelah pasukan Pemerintah Somalia mengosongkannya. Warga mengatakan pasukan Somalia meninggalkan kota kecil itu pada Ahad sore, karena khawatir terhadap serangan Ash-Shabaab.
Tapi tak lama setelah mereka pergi, petempur Ash-Shabaab dengan bersenjata berat masuk dan mulai mengibarkan bendera mereka di kota kecil itu. Sirado Sheikh, seorang warga di kota kecil tersebut, mengatakan wanita tersebut melihat anggota Ash-Shabaab dengan mengenakan topeng di kota kecil tersebut, demikian laporan Xinhua, Selasa (26/5).
Saat itu mereka bergerak menuju kantor polisi yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan pasukan Pemerintah Somalia. Seorang warga lain, Aw Nuure mengatakan terjadi kepanikan di kota kecil tersebut pada Ahad malam, saat warga terkejut oleh kemunduran mendadak personel militer Somalia tapi "untungnya, tak ada tembakan yang dilepaskan".
Janaale adalah kota kecil kaya yang strategis di Wilayah Lower Shabelle, yang memiliki daerah luas pertanian produktif. Hanya dua hari sebelumnya, gerilyawan menyerang empat permukiman lain di daerah itu, sehingga memicu pertempuran lama yang menewaskan banyak orang terutama dari pihak yang berperang.
Gerilyawan fanatik belum lama ini memulai aksi untuk meningkatkan serangan mereka terhadap pasukan Somalia dan Afrika Utara di WIlayah Lower Shabelle --yang telah menyaksikan lonjakan serangan.