REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kegiatan Istana Open memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mengenal sejarah Istana Kepresidenan yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat, dalam waktu 30 menit pengunjung diajak berkeliling halaman istana.
"Istana memiliki gedung utama yang biasa digunakan untuk kegiatan kepresidenan, terdapat bangunan di sayap kiri dan sayap kanan memiliki fungsi masing-masing," kata staf Protokoler Istana Bogor, Cecep Koswara, di sela-sela kunjungan Istana Open, Selasa (26/5).
Pada kunjungan Istana Open tahun ini, pengunjung yang datang ke Istana Bogor, didampingi oleh salah seorang pemandu dari pihak dalam istana.
Mereka diajak berkeliling mengenal silsilah dan sejarah istana, serta peruntukannya.
Cecep menjelaskan, Istana Bogor memiliki luas keseluruhan sekitar 28,8 hektar, yang terdiri atas 1,5 hektar luas bangunan dan sisanya taman atau perkarangan istana.
"Istana menyimpan banyak koleksi benda-benda seni terdiri dari lukisan maupun patung karya seniman ternama Indonesia maupun luar negeri," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Cecep, Istana Bogor juga mengkoleksi hampir 200 lebih jenis tanaman. Beberapa koleksinya terdapat tanaman-tanaman yang sudah langkah seperti Sempur, Namnam, Bisbul dan lainnya.
"Istana Bogor mencoba untuk melestarikan tanaman-tanaman yang sudah langka. Kami juga meregenerasikan tanaman Sempur, karena di Kota Bogor ini ada lapangan Sempur, jadi kita coba melestarikannya," kata Cecep.
Selain mengkoleksi tanaman, Istana Bogor juga dikenal dengan keberadaan Rusa Totol (Axis axis) yang jumlahnya mencapai ratusan. Rusa tersebut telah hidup dan tinggal di dalam perkarangan istana sejak tahun 1808.
Kehadiran Rusa totol di Istana Bogor pertama kali dibawa oleh Gubernur Jenderal Belanda yang memimpin pada saat itu. Rusa tersebut didatangkan dari Nepal, untuk menghiasi halaman istana yang dulunya menjadi tempat peristirahatan 38 Gubernur Jenderal Belanda.
Awalnya rusa yang dibawa dari Nepal itu berjumlah enam ekor, seiring berjalannya waktu populasi rusa totol di perkarangan Istana Bogor meningkat hingga kini mencapai ratusan ekor.
Tidak hanya mengkoleksi karya seni, tanaman, dan juga rusa. Di dalam komplek Istana Bogor juga terdapat sejumlah museum kepresidenan, salah satunya Balai Kirti yang terdapat di depan pintu tiga masuk istana, resmi beroperasional sejak 2014.
Dalam museum kepresidenan berlantai dua ini, selain menyimpan benda-benda peninggalan para Presiden Republik Indonesia mulai dari Soekarno presiden pertama Indonesia, hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Terdapat juga patung presiden pertama hingga presiden kelima, yang berdiri berjejer di bagian depan museum, sehingga pengunjung yang datang akan disambut oleh patung kelima presiden tersebut.
Kegiatan Istana Open merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bogor dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Bogor yang tahun ini memasuki usia ke-533.
Kegiatan ini sudah dimulai sejak 13 tahun silam, dan masih dilaksanakan seiring meningkatnya minat masyarakat untuk bisa masuk dalam istana.