REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Militer Jepang akan melakukan latihan gabungan dengan Amerika dan Australia untuk pertama kalinya, Selasa (26/5). Para ahli mengatakan, latihan ini memperlihatkan AS yang ingin bersekutu mengenai keamanan di Asia.
Latihan gabungan ini dilakukan karena ketegangan mulai terjadi di Laut Cina Selatan. Rencananya sebanyak 40 perwira Jepang akan latihan gabungan dengan 30 ribu tentara AS dan 500 tentara Australia pada awal Juli mendatang.
Direktur Program Keamanan Internasional di Lowy Institute Sydney, Euan Graham mengatakan Latihan dua tahunan The Talisman Sabre akan diselenggarakan di Australia. Latihan mencakup operasi maritim, pendaratan amfibi, pasukan khusus taktik dan perang.
"Saya berpikir AS sedang mencoba untuk bersekutu di Asia dan Australia untuk melakukan banyak hal," ujar Graham.
Terdapat garis yang jelas bahwa Jepang merupakan jangkar Pasifik Barat sedangkan Australia sebagai jangkar selatan.
Ketiga negara juga khawatir adanya kebebasan bergerak melalui laut dan udara di Laut Cina Selatan. Karena laut ini sedang mengalami sengketa dengan China yang membuat tujuh pulau buatan di Kepulauan Spratly.