REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan tidak ada perbedaan antara Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam menyikapi surat pembekuan PSSI.
"Sekali lagi, saya menginginkan jangan ada pandangan kalau kami 'mengadu domba' sikap antara Presiden dan Wapres terhadap masalah PSSI," katanya seperti dalam keterangan resmi Tim Media Kemenpora di Jakarta, Selasa (26/5).
Dari hasil pertemuan itu (25/5), Presiden dan Wapres memiliki pandangan dan cita-cita yang sama untuk memperbaiki masa depan sepak bola Indonesia agar lebih baik.
Menpora juga menyatakan sampai saat ini belum mencabut surat pembekuan terhadap PSSI karena dari hasil pertemuan tersebut bahwa Menpora bersama Tim Transisi akan terus mengkaji beberapa opsi dalam menyikapi surat tersebut.
"Ada tiga opsi, pertama, tetap tidak mencabut surat pembekuan, kedua, pembekuan PSSI dicabut, dan ketiga, SK pembekuan itu direvisi. Dari tiga opsi tersebut akan kami kaji lebih dalam lagi, apa baik dan buruknya, termasuk terhadap putusan sela PTUN soal penundaan SK pembekuan PSSI," katanya.
Menurut Menpora, semua yang dilakukannya semata-mata untuk kebaikan dan kemajuan sepak bola Indonesia ke depan. "Dari tahun ke tahun fakta yang terjadi kita selalu minim prestasi, mari kita sama-sama untuk berperan memberikan tata kelola sepak bola Indonesia dengan baik," tuturnya.
Ia juga menambahkan Tim Transisi nanti akan tetap berjalan dan akan bekerja lebih maksimal untuk memberikan pengawasan terhadap PSSI. "Kami ingin transparansi harus muncul, akuntabel, dan yang paling penting memberikan kenyamanan terhadap masyarakat sepak bola Indonesia dengan prestasi," kata Menpora.