Selasa 26 May 2015 15:35 WIB

Angka Pengangguran di Tasikmalaya Tinggi

Rep: C10/ Red: Winda Destiana Putri
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jumlah penduduk setiap tahun terus bertambah. Seiring bertambahnya penduduk, bertambah pula jumlah pencari kerja.

Hingga April 2015 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kota Tasikmalaya mencatat ada sekitar 14 ribu pencari kerja atau orang yang belum memiliki pekerjaan.

"Sampai akhir April 2015 tercatat ada sekitar 14 ribu pengangguran yang mencari kerja dari lulusan SD sampai Perguruan Tinggi," kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinsosnakertran Kota Tasikmalaya, Ikin kepada Republika, Selasa (26/5).

Ikin mengatakan, pencari kerja setiap tahunnya terus bertambah. Akan tetapi, jika pihak perusahaan dari kelas kecil sampai kelas besar melakukan wajib lapor lowongan kerja, jumlah pengangguran kemungkinan akan berkurang.

Menurutnya, banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja tapi tidak melaporkan ke Dinsosnakertran. Sehingga pihak Dinsosnakertran sulit untuk menyalurkan para pencari kerja. Ikin mengatakan sampai Mei 2015 tercatat ada 200 lowongan kerja di Dinsosnakertran, tapi jumlah pencari kerja mencapai 14 ribu orang.

Selain itu, Ikin mengaku kesulitan untuk memonitor ke setiap perusahaan. Sebab jumlah pegawai di bagian Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bidang Sosial Dinsosnakertran sangat minim. Hanya ada tiga orang staf dan satu kepala seksi. Sementara, setiap musim kelulusan tiga orang staf tersebut harus melayani 80 sampai 100 orang pencari kerja setiap harinya.

Ikin menegaskan, setiap perusahan seharusnya melakukan wajib lapor lowongan kerja (WLL) ke dinas terkait. Sebab WLL sudah diatur melalui keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1980 bahwa perusahaan wajib melaporkan adanya lowongan dan kesempatan kerja.

"Secara umum banyak perusahan tidak melakukan WLL," ujar Ikin.

Ikin juga meminta pihak perusahaan melakukan WLL. Sebab pihak Dinsosnakertran membutuhkan informasi lowongan kerja. Berdasarkan catatan Dinsosnakertran, pada 2011 ada sebanyak 424.311 orang yang termasuk dalam kategori penduduk usia kerja.

Sebanyak 5.425 orang diantaranya sebagai pencari kerja. Kemudian di 2012 tercatat ada sebanyak 467.265 orang (penduduk usia kerja), sebanyak 6.200 orang diantaranya sebagai pencari kerja.

Di 2013 tercatat ada 464.403 orang (penduduk usia kerja), sebanyak 7.550 orang diantaranya sebagai pencari kerja. Pada 2014 jumlah pencari kerja mencapai 10.736 orang, 5497 laki-laki dan 5.239 perempuan. Pada awal 2015 tercatat sudah ada 11 ribu lebih pencari kerja. Hingga akhir April 2015 ada 14 ribu pencari kerja, artinya banyak orang belum mendapatkan pekerjaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement