Selasa 26 May 2015 22:20 WIB

Travel Liar di Sumbar Disebut Marak Sejak 2009

Travel
Foto: Antara
Travel

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumatera Barat, Amran melalui Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Darat dan Perkeretaapian Juharson mengatakan bahwa travel ilegal mulai marak di provinsi itu sejak 2009.

"Travel ilegal lebih diminati penumpang karena memberikan pelayanan lebih, penumpang diantar sampai alamat dan waktu tempuhnya lebih cepat dari angkutan umum biasa," katanya di Padang, Selasa (26/5).

Ia mengatakan karena kondisinya sudah mulai tidak terkendali maka pada 2013 pihaknya membuat kebijakan dengan institusi terkait menyangkut travel ilegal tersebut.

"Namun dari 300 travel ilegal yang kami data saat itu cuma 80 yang mengikuti kebijakan untuk beralih menjadi angkutan umum berplat kuning," katanya.

Di samping itu, untuk penertiban travel ilegal itu pihaknya mengaku sudah beberapa kali melaksanakan razia.

"Bahkan kami dalam pelaksanaan razia mengadakan sidang di tempat namun hal itu tetap tidak membuat pemilik travel jera," jelasnya.

Rudi (20) mahasiswa asal Kabupaten Pesisir Selatan di Padang mengatakan, untuk berangkat ke Padang ia menggunakan jasa travel ilegal.

"Saya kalau ke Padang sering menggunakan jasa travel plat hitam. Saya tahu kerugiannya tapi travel ini lebih cepat dari pada angkutan umum lainnya," katanya.

Ia mengatakan menggunakan jasa travel ilegal itu jadi favorit teman-temannya yang kuliah di Padang disamping lebih cepat juga diantar sampai alamat.

"Saya berharap pemerintah segera membuat aturan terkait keberadaan travel ilegal ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement