REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Data Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatat dari perspektif gender peserta progam keluarga berencana untuk pria hingga saat ini masih rendah.
"Kaum pria yang berpartisipasi dalam program KB hanya 197 orang atau hanya sekitar 2,04 persen. Sedangkan perempuan mencapai 9.663 orang," kata Kepala BPMPKB Kota Sukabumi, Suwarsa di Sukabumi, Selasa (26/5).
Menurutnya, peserta KB dari kaum pria tersebut sebagian besar menggunakan alat kontrasepsi kondom. Hal ini terjadi karena sebagian besar pria masih memiliki anggapan tugas untuk menggunakan alat kontrasepsi tersebut merupakan tugas kaum perempuan.
Hal ini akan menambah beban lebih berat lagi bagi kaum perempuan. Perempuan setelah hamil, melahirkan harus mengurus seluruh keluarganya, bekerja untuk menambah penghasilan suami juga harus menggunakan KB.
Untuk itu pihaknya berupaya dan secara rutin melakukan silaturahmi, pertemuan sekaligus sosialisasi serta penyuluhan kepada para peserta KB dari kaum pria termasuk membentuk Kelompok KB pria di setiap kecamatan.
"Tujuan dari progam ini adalah salah satu upaya meningkatkan dan mengembangkan peran serta kaum pria dalam mengikuti program KB," tambahnya.
Suwarsa mengatakan berdasarkan hasil evaluasi 2014, pasangan usia subur (PUS) yang menyatakan tidak ingin memiliki anak lagi dan ingin menunda memiliki anak lagi tapi tidak ikut program KB masih sangat tinggi. Mereka yang mengikuti program KB, hanya 14,40 persen dari jumlah keseluruhan PUS.