REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah Tuanku Imam Bonjol bakal dipentaskan dalam bentuk teater musikal di Taman Ismail Marzuki, Kamis (28/5) mendatang. Pementasan ini diharapkan bisa menumbuhkan pemahaman mengenai sosok pembaharu Islam dari Sumatera Barat.
''Tuanku Imam Bonjol adalah pahlawan dari Sumatera Barat. Ia merupakan pejuang kemerdekaan yang gigih melawan penjajah. Ia juga penyebar Islam melalui perjuangannya," kata John Rizal, produser teatrial musikal Tuanku Imam Bonjol di Jakarta, Selasa (26/5).
Pementasan ini diproduksi oleh komunitas pecinta seni Minangkabau Satujuan. Rizal menjelaskan untuk gelaran ini pihaknya akan melibatkan 70 peman dari yang semuanya menjadi komunitas Satujuan yang bernaung di bawah organisasi Gebu Minang.
''Harapan kami, pementasan teater Tuanku Imam Bonjol ini tak hanya dipentaskan secara lokal saja tetapi juga bisa berlanjut hingga pertunjukkan bertaraf internasional,'' tutur Rizal.
Mursal Tanjung, art manager pementasan, berharap pementasan ini bisa memberikan pemahaman dan pembelajaran bagi generasi masa kini tentang sosok Imam Bonjol. Semasa berjuang, kata dia, Imam Bonjol telah menjadi tokoh yang berhasil memersatukan antara kaum adat dan kaum agama dalam melawan penjajah.
"Sisi ini yang sering terlupakan oleh masyarakat. Padahal Tuanku Imam Bonjol itu tokoh penting yang telah berhasil mempersatukan kaum adat dan agama di Munangkabau untuk melawan penjajah,'' katanya.
Seperti diketahui, Tuanku Imam Bonjol merupakan pejuang, sekaligus ulama umat Islam lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat pada 1772. Beliau wafat saat diasingkan di Minahasa, pada 6 November 1864.
Beliau dikenal dengan Perang Padri saat melawan penjajahan kolonial Belanda, tahun 1803-1838. Kegigihan atas kemerdekaan, menjadikan beliau sebagai pahlawan nasional.
Untuk pementasan ini pihak penyelenggara mematok banderol tiket mulai dari Rp100.000 (Kelas II), Rp200.000 (Kelas I) dan Rp300.000 (VIP).