REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ruko tempat berjualan nasi uduk dan bubur ayam milik pelapor beras plastik, Dewi Septiani (29), di Bekasi, sudah tutup selama seminggu. Penutupan sejak dilaporkan adanya beras plastik di Pasar Tanah Merah, Mutiara Gading Timur, Bekasi Senin (18/5).
“Tutup karena langganan untuk beli beras belum dapat. Selain itu, Psikologi saya jika bertemu orang pasar ada persaaan gimana gitu, gak enak,” kata Dewi kepada Republika di rumahnya, Selasa (26/5).
Dewi mengatakan, Ruko tersebut adalah milik suaminya sendiri, Sudarwanto (43). Menurutnya, suaminya itu membeli Ruko berukuran 3x4 tersebut dengan harga Rp 373 juta karena dapat bonus dari kantor tempat suaminya bekerja sebagai sales mobil. Sedangkan rumah Dewi di Perumahan Mutiara Gading masih kredit 13 tahun.
Dewi Septiani adalah seorang ibu rumah tangga. Ia mengaku dalam menjual nasi uduk dan bubur ayam adalah untuk kebutuhan sehari-hari adiknya, Putri Novaliani (27) yang kini sudah menjanda karena suaminya meninggal. Selama ini, Putri membantu Dewi dalam memasak nasi uduk dan bubur ayam. Putri menempati ruko tersebut bersama anaknya, Soni Pratama yang masih berumur 1 tahun 4 bulan.
“Saya dagang tidak banyak, yang penting saya bisa cukupin kebutuhan adik saya saja, agar adik saya bisa memegang duit sehingga bisa beli susu untuk anaknya,” jelas Dewi.
Dewi adalah wanita muslimah keturunan Cina-Bogor. Bapaknya asli cina dan ibunya dari Bogor. Dewi mengatakan kalau jualan hanya sebentar. “Hanya sampai pukul 9 atau pukul 10 pagi sudah pulang,” jelasnya.
Terkait dengan toko milik Sembiring, toko yang diduga berdagan beras plastik yang juga tutup, Dewi berharap untuk dibuka lagi karena menurutnya dirinya dan Sembiring adalah korban.
“Harapannya toko pak Sembiring dibuka lagi lah, saya yakin beiau tidak salah," ujarnya.