REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Presiden Moldova Nicolae Timofti mengatakan empat juta warganya akan lebih memilih bergabung dengan Uni Eropa daripada tinggal di bawah bayang-bayang Rusia.
"Kami lebih menuai manfaat ekonomi dari hubungan yang lebih erat dengan 28 negara Uni Eropa dan perjalanan bebas visa," kata Timofti, Selasa (26/5).
Namun, ia menambahkan kehadiran Rusia masih terus membekas di negara pecahan Uni Soviet itu setelah 24 tahun menyatakan kemerdekaan ketika Uni Soviet hancur pada 1991.
"Kami tidak dapat menyangkal realitas yang ada di Moldova. Kami adalah bagian dari serikat di mana adanya dominasi Rusia," ujarnya
Menurutnya pemerintah pro-Eropa Moldova, sangat bergantung pada dukungan dari Partai Komunis yang tidak mendukung reformasi cepat.