REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mattalitti enggan mengomentari pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk merevisi Surat Keputusan Menpora terkait pembekuan PSSI.
"PSSI tidak akan masuk dalam domain untuk mengomentari pernyataan dari Presiden maupun Wapres, dan juga tak mau berhadap-hadapan dengan hukum," kata La Nyalla seperti dilansir tim media PSSI di Jakarta, Rabu (27/5).
La Nyalla menjelaskan, ia hanya akan menjalankan keputusan sementara dari Pengadilan Tata Usaha Negara yang menunda masa keberlakuan SK Menpora Nomor 01307. "Namun dalam konteks ini kita hanya ingin menjalankan keputusan sela dari PTUN?" kata La Nyalla.
La Nyalla mengatakan akan melanjutkan program-program PSSI yang selama ini sempat tertunda karena adanya SK pembekuan Menpora. Selain itu, Ketua Umum terpilih hasil Kongres Luar Biasa PSSI 18 April tersebut juga akan menjaga wibawa dan menghormati Kemenpora serta Tim Transisi.
"PSSI akan terus menjalankan agenda yang selama ini tertunda akibat situasi yang dialami dari intervensi Kemenpora. PSSI juga menganggap bahwa surat pembekuan yang dilakukan Menpora tidak ada berdasarkan dengan putusan PTUN, dan menjaga wibawa serta menghormati pemerintah dalam hal ini Menpora dengan Tim Transisinya," kata dia.
Pertemuan antara Menpora Imam Nahrawi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (25/5) menghasilkan tiga opsi solusi penyelesaian masalah Kemnpora dengan PSSI, yakni tetap pada SK pembekuan, pencabutan SK pembekuan, dan yang terakhir revisi SK berupa pengakuan pada PSSI namun Tim Transisi masih tetap eksis.
Ketiga opsi tersebut telah diberikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan akan dibicarakan lebih dulu di internal Kemenpora, setelahnya akan dikomunikasikan kembali ke Wakil Presiden kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto.