REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat melansir sebanyak 375 desa di 75 kecamatan diprediksi mengalami dampak kekeringan. Sebabnya, musim kemarau telah tiba dengan sifat periode lebih pendek tetapi berintensitas tinggi.
"Diprediksikan 75 kecamatan dan 378 desa terdampak kekeringan," ujar Kepala BPBD NTB, Wedha Magma Ardhi di Mataram, Rabu (27/5).
Bahkan, menurutnya, kawasan yang terkena banjir tahun lalu pun kemungkinan mengalami kekeringan cukup parah. Sehingga, pihaknya mempertimbangkan untuk membuat penetapan siaga darurat kekeringan.
"Setelah dikaji secara komprehensif, dipertimbangkan untuk penetapan siaga darurat kekeringan," ujarnya.
BPBD NTB sampai saat ini terus melakukan antisipasi agar kekeringan tidak meluas. Kepala BPBD Kabupaten dan Kota juga diminta melakukan antisipasi sejak dini.