REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berhasil mengantongi komitmen investasi sebesar 640 juta dolar AS selama dua hari roadshow pemasaran investasi di Osaka, Senin-Selasa (25-26/5). Komitmen tersebut berasal dari industri baja senilai 200 juta dolar AS, industri kimia senilai 300 juta dolar AS, kawasan industri dan properti 100 juta dolar AS, dan industri perkapalan 40 juta dolar AS.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan komitmen tersebut diperoleh dari kegiatan one-on-one meeting BKPM dengan investor. Komitmen investasi tersebut, kata Franky, bukan hanya dalam tahap rencana, tapi sebagian sudah memasuki tahap realisasi. Para investor yang bertemu BKPM juga telah menyampaikan minatnya untuk melakukan perluasan investasi.
"Memang, survei JETRO menunjukkan dari tiga perusahaan Jepang yang sudah masuk ke Indonesia, dua diantaranya sudah memiliki rencana perluasan. Ini yang akan terus dikawal BKPM untuk segera terealisasi,” jelas Franky dalam siaran pers, Rabu (27/5).
Franky menjelaskan adanya komitmen investasi untuk industri-industri yang strategis dan berorientasi ekspor. Dia mencontohkan seperti industri baja. Kebutuhan baja di Indonesia sebesar 14 juta ton per tahun, sementara produksi nasional hingga saat ini masih berkisar 5 juta ton per tahun. Sehingga Indonesia masih harus mengimpor baja sebesar 9-10 juta ton per tahun. Adanya investor baja baru diharapkan meningkatkan produksi baja nasional sekaligus mengurangi angka impor Indonesia. Demikian juga dengan industri kimia, di mana 50 persen produknya diorientasikan untuk ekspor.
"Hal ini tentunya berdampak positif terhadap perekonomian, selain lapangan kerja yang diciptakan,” imbuh Franky.
Setelah di Osaka, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani melanjutkan roadshow menindaklanjuti minat investasi Jepang di Tokyo dan Nagoya, Rabu-Jumat (27-29/5). Di kedua kota tersebut, Kepala BKPM akan melakukan pertemuan one-on -one meeting dengan investor potensial, pertemuan dengan asosiasi bisnis serta menggelar Investor Forum bekerjasama dengan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ.