REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja berharap, panitia seleksi (pansel) komisioner KPK bersikap transparan dan menjaring partisipasi publik lebih luas. Transparansi proses pemilihan, menurut Adnan, salah satunya melalui laporan publik tetang riwayat para calon.
Sementara soal partisipasi publik, menurut Adnan, diperlukan mekanisme uji publik.
“Jadi nanti, publik boleh bertanya langusng. Pertanyaan tidak hanya sebatas dari pansel saja,” ujar Adnan dalam kunjungan ke Surabaya, Selasa (26/5).
Adnan menyampaikan, inisiatif Presiden Joko Widodo memilih seluruh anggota pansel dari kalangan perempuan adalah terobosan yang baik.
“Buat saya ini inisiatif yang bagus, kita tinggal berharap hasilnya juga bagus,” kata dia.
Menjelang akhir periode kepemimpinan ia dan rekan-rekannya fokus untuk menyelesaikan kasus sebanyak-banyaknya. Ia berharap, para pimpinan KPK selanjutnya sesedikit mungkin mewarisi beban kasus dari kolektif pimpinan terdahulu