REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah pengepungan yang terjadi sepanjang malam di lingkungan kelas atas ibukota Afghanistan berakhir Rabu (27/5) dini hari waktu setempat. Pengepungan berakhir setelah kematian empat penyerang bersenjata.
Deputi Menteri Dalam Negeri Mohammad Ayub Salangi mengatakan, senjata telah disita termasuk granat peluncur roket, tiga senapan otomatis juga granat tangan. Malalui akun Twitter resminya, Salangi menyatakan bila tidak ada korban sipil atau militer dalam insiden tersebut.
"Sebelum mereka mencapai targetnya, semua empat penyerang telah tewas," kata Kepala Polisi Kabul Jenderal Abdul Rahman Rahimi kepada para wartawan dilansir dari AP.
Pengepungan berakhir setelah pukul lima pagi. Dalam pengepungan disertai serangkaian senjata api otomatis dan ledakan besar yang terdengar di distrik Wazir Akbar Khan dari pusat kota Kabul. Distrik tersebut merupakan rumah bagi banyak kedutaan dan perusahaan asing.
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Melalui akun Twitternya, ia menyebut targetnya sebagai 'penjajah'.