Rabu 27 May 2015 14:04 WIB
Video Porno Bocah

ID-COP, yang Pertama Blokir Situs Penyebaran Video Porno Bocah

Rep: C23/ Red: Bayu Hermawan
Video Porno Dilarang
Foto: antara
Video Porno Dilarang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Vivi Advianti mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan ID-COP untuk menghentikan penyebaran tautan video seksual yang dilakukan anak-anak.  ID-COP sendiri merupakan komunitas yang fokus pada perlindungan anak di internet.

"ID-COP ini yang pertama kali memblokir link video asusila anak tersebut," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Gedung KPAI, Jakarta, Rabu (27/5). 

Selain melacak, tambahnya, kerja sama KPAI dengan ID-COP ini juga dimaksudkan untuk menyerukan gerakan 'Stop Penyebaran Link Pornografi'. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nawala menjadi salah satu organisasi yang tergabung dalam ID-COP.

LSM ini yang pertama kali melakukan pemblokiran terhadap situs yang mengunggah konten video porno anak. Vivi menegaskan KPAI akan berupaya untuk terus mengawal kasus penyebaran video seksual anak tersebut. Dirinya berharap agar semua pihak, terutama Polri, serius menghadapi fenomena kasus ini.

"Agar anak-anak Indonesia terlindung dari kejahatan pornografi," katanya.

Sementara itu, untuk penyebarluasan konten pornografi sendiri telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Pornografi.  Berdasarkan pasal 29 UU No 44 tahun 2008, pelaku penyebarluasan konten porno akan dijerat hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda maksimal enam miliar rupiah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement