Rabu 27 May 2015 14:35 WIB

Bisnis Perbankan Masuki Era Sistem Digital

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi (kanan) memberikan penjelasan mengenai produk layanan keuangan mikro kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo (kedua kanan) disaksikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK
Foto: darmawan
Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi (kanan) memberikan penjelasan mengenai produk layanan keuangan mikro kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo (kedua kanan) disaksikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Direktur Consumer Banking PT Bank Mandiri Tbk, Hery Gunardi, menyatakan, bisnis perbankan telah mengalami pergeseran, dari tradisional ke digital. Kini bank lebih memilih mengembangkan sistem digital, daripada mengeluarkan banyak uang untuk membuka cabang baru.

"Bank dulunya mengembangkan bisnis dengan cara membuka kantor cabang di wilayah. Sekarang bergeser ke arah lebih modern," katanya di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, (27/5).

Ia menambahkan, pergeseran itu seiring dengan pengguna internet yang semakin meningkat. Menurutnya, nasabah lebih memilih menggunakan transaksi digital seperti mobile banking, sms banking, serta beberapa layanan digital lainnya.

Hery pun menuturkan, pengguna internet di Indonesia, saat ini mencapai sekitar 150 juta atau 60 persen dari total penduduk. "Sembilan persennya itu internet banking user, mereka bagian dr melek teknologi, Facebook, dan Twitter juga Indonesia ranking keempat di dunia," jelasnya.

Baginya, kondisi tersebut didukung oleh transaksi e-commerce yang bertambah banyak saat ini. Bahkan, nilai transaksi belanja online sekarang sudah lebih dari jumlah pengguna uang elektronik di Indonesia.

Ia menyebutkan, Rp 50 triliun bisnis e-commerce, melebihi transaksi e-money. "Ini menguatkan jumlah internet akan semakin berkembang," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement