REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Vivi Advianti mengatakan anak-anak yang terlibat dalam video asusila perlu direhabilitasi kondisi psikologisnya. Menurut dia, anak-anak hanyalah korban, dan bukan pelaku.
"Anak-anak dalam video perlu direhabilitasi karena mereka korban," jelas Vivi saat menggelar konferensi pers terkait beredarnya video asusila anak-anak di Gedung KPAI, Jakarta, Rabu (27/5).
Selagi melakukan upaya rehabilitasi, Vivi juga akan melakukan penelusuran mengapa anak-anak tersebut bisa melakukan hal yang belum semestinya dilakukan.
"Kita juga akan melihat jauh ke belakang, dari mana mereka mendapatkan informasi untuk melakukan itu (hubungan seks). Apakah dari lingkungan atau dari orang-orang yang mereka kenal," tutur Vivi.
Terkait rehabilitasi, KPAI akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos). Khofifah Indar Parawansa selaku Mensos, kata Vivi, juga menyambut baik ajakan KPAI untuk melakukan penanganan pada anak-anak yang terlibat dalam video asusila tersebut.
Rehabilitasi ini dinilau perlu oleh Vivi karena adegan yang anak-anak itu lakukan mungkin hanya dianggap permainan. Namun, lanjutnya, permainan itu belum layak pada masanya dan mengusik rasa etika orang-orang yang melihatnya.