REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pristitusi kini makin marak dan beragam, termasuk dalam wujud kos yang digunakan sebagai tempat prostitusi. Di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, setidaknya ditemukan 75 buah tempat kos yang disalah gunakan sebagai tempat prostitusi.
Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Fahira Idris mengatakan, prostitusi di Indonesia kian mengkhawatirkan. Hal itu terlihat dari menjamurnya prostitusi dalam tempat kos di Mampang Prapatan.
“Semua titik itu ditemukan berdasar laporan masyarakat setempat,” katanya dalam Dialog Kenegaraan dengan tema "Fenomena prostitusi gaya baru" di coffe corner DPD RI, Senayan, Jakarta pada Rabu (27/5). Laporan itu merupakan wujud dari sebuah kegiatan yang dinamakan sebagai kegiatan bersih-bersih.
Ia mengatakan, kegiatan bersih-bersih itu merupakan sebuah langkah nyata dalam membersihkan kawasan Indonesia dari maraknya prostitusi. “Masyarakat dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan ini,” ujar dia.
Sebenarnya, ini merupakan inisiatif dari DPD RI dengan mengajak seluruh Kepala Daerah. Menurutnya, DPD RI telah melakukan mengirimkan ajakan resmi secara tertulis kepada 530 kepala daerah.
Namun, hingga kini, baru Wali Kota Bandung yang menanggapi dengan positif. Sembari menunggu respon dari Kepala Daerah lainya, Fahira Idris pun memulai kegiatan bersih-bersih dari lingkungan tempat tinggalnya di Mampang Prapatan dengan kerja sama lurah setempat.