REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – IKEA Indonesia akan bekerja sama dengan pengrajin APIKRI (Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Rakyat) Yogyakarta untuk menghasilkan produk furnitur kerajinan tangan. Kerjasama ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2015.
“Nanti IKEA Indonesia akan menjual 37 produk buatan APIKRI mulai bulan Agustus,” kata Tony Mampuk, Country Government Relation Manager IKEA, saat mengunjungi kantor Republika pada Rabu (27/5).
Tony menjelaskan, kerja sama ini merupakan program social entrepreneurship yang dijalankan perusahaan. Untuk mengembangkannya IKEA memfasilitasi anggota APIKRI dengan pelatihan, desain produk, hingga menjaga konsistensi dan mempertahankan kualitas kontrol.
“Kalau mereka bisa menjaga konsistensi produknya, maka akan dijual selain di IKEA Indonesia,”ujar Tony.
Sebelum toko IKEA Alam Sutra Serpong dibuka pada pertengahan 2014 lalu, produk dari supplier dijual ke IKEA Trading untuk kemudian disuplai secara global. Satu pabrik tidak memproduksi untuk satu negara atau satu toko, tapi langsung untuk IKEA di 47 negara. Mekanisme tersebut diberi nama Global Supply Chain.
“Sebelumnya pemasok barang kita sudah banyak yang semakin besar. Malah ada yang tidak menyuplai untuk IKEA lagi dan merambah ke pasar yang lebih luas,”ujar Tony.
IKEA sudah sejak tahun 90-an membeli produk dari Indonesia untuk dijual di seluruh tokonya di dunia. Saat ini kategori produk buatan Indonesia mencakup produk bertema anak-anak, seperti furnitur anak dan boneka. Bahkan khusus boneka, Indonesia merupakan pemasok tunggal boneka bagi seluruh IKEA di dunia.
“Kita sudah pernah produksi di luar negeri, di negara-negara lain pada akhirnya balik lagi ke pemasok di Indonesia. Karena dari sisi kualitas dan kapasitas, itu tidak ada yang sebaik di Indonesia, dan konsistensi itu yang paling penting,” tutur Tony.