REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok merupakan sarana edukasi publik tentang bahaya merokok. Sebelumnya, pada bungkus rokok hanya tercantum teks. Namun, seberapa efektif gambar itu dibandingkan dengan peringatan berupa teks?
Lembaga Tobacco Control Support Centre (TCSC) dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengadakan survey terhadap 5355 responden. Sebanyak 1901 dan 555 orang di antaranya merupakan perokok dan mantan perokok.
Survey ini menemukan tingkat efektivitas di antara lima gambar peringatan merokok, yakni gambar kanker mulut, gambar perokok dan tengkorak, gambar kanker tenggorokan, gambar perokok dan bayi, serta gambar kanker paru-paru.
"Peringatan kesehatan bergambar dengan gambar kanker paru dianggap yang efektif (89,5 persen) meyakinkan perokok untuk berhenti merokok," demikian pernyataan dalam rilis resmi TCSC dan IAKMI yang diterima ROL, Rabu (27/5).
Di sisi lain, gambar yang sama juga efektif meyakinkan mantan perokok untuk konsisten. "Sebesar 91,5 persen responden meyakini gambar dengan kanker paru efektif."
Gambar yang sama, demikian rilis ini, juga meyakinkan sebanyak 86,1 persen responden untuk memotivasi berhenti merokok. "Sebesar 47,7 persen perokok mulai berpikir untuk berhenti merokok setelah melihat peringatan kesehatan bergambar dengan kanker paru."
Dua lembaga yang bertempat di Jakarta ini, bagaimanapun, merekomendasikan, menaikkan besaran gambar peringatan kesehatan sekurang-kurangnya sebesar 75 persen pada 2017.