Rabu 27 May 2015 23:27 WIB

Bank Mandiri Prediksi Bisnis Nasabah Prioritas Meningkat

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seminar Pengelolaan Keuangan: Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi dalam Seminar Pengelolaan Keuangan di Jakarta, Rabu (27/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Seminar Pengelolaan Keuangan: Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi dalam Seminar Pengelolaan Keuangan di Jakarta, Rabu (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi ekonomi nasional memang tengah melambat. Meski begitu, PT Bank Mandiri Tbk memprediksi, bisnis nasabah prioritas bakal meningkat tahun ini.

Direktur Konsumen Bank Mandiri, Hery Gunardi menyatakan, untuk menjadi nasabah prioritas di bank berpita kuning, nasabah harus memiliki dana minimal Rp 500 juta. Sampai Maret 2015, total dana kelola nasabah prioritas sendiri sebanyak Rp 141,6 triliun dengan total 41 ribu nasabah.

"Bisnis wealth management sangat berkembang pesat dalam lima tahun terakhir. Bisa berkembang 56 sampai 57 persen jika ditangani dengan baik," ujarnya dalam Seminar Internasional Wealth Management, di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, (27/5).

Rencananya hari ini Bank Mandiri pun bakal meluncurkan kartu debit prioritas. Dengan kartu itu, nasabah bisa menikmati beragam benefit, termasuk free annual fee.

Hery menambahkan, pihaknya akan serius menggarap segmen tersebut. Hery menjelaskan, terjadi hukum pareto untuk nasabah kaya. Ada 65 persen jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikuasai oleh 220 ribu akun.

Berdasarkan Statistik Ditribusi Simpanan Bank Umum sampai Maret 2015, jumlah akun rekening industri perbankan mencapai 163,59 juta. Angka itu menunjukkan pertumbuhan 32 persen dari 123,12 juta rekening pada periode sama tahun sebelumnya. Kemudian jumlah akun rekening di atas Rp 100 juta sebanyak 3,61 juta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement