REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise mengatakan, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia termasuk kategori sedang di ASEAN.
IPG Indonesia, ujar dia, berada di atas Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Vietnam dan Filipina.
"Namun masih di bawah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand," ujarnya di UNJ, Rabu, (27/5).
Kualitas pembangunan gender di Indonesia harus ditingkatkan. Pencapaian pembangunan gender di Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahun.
Dalam kurun 2010-2011, ujar Yohana, IPG naik dari 67,2 menjadi 69,6. Artinya dari sisi pengambilan keputusan masih ada gap yang cukup tajam antara perempuan dan laki-laki.
Indikator IPG meliputi kesehatan, pendidikan, hidup laik, pengambilan keputusan, dan partisipasi perempuan dalam politik.
Meski demikian, terang Yohana, sudah ada perempuan yang berhasil di bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya. Namun sayangnya persentasenya masih rendah.
Pada 2015 prioritas kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain meningkatkan kapasitas lembaga perlindungan perempuan, meningkatkan akses anak pada pelayanan berkualitas, meningkatkan efektivitas lembaga perlindungan anak, dan mendorong persamaan gender.