Kamis 28 May 2015 14:31 WIB

Aceh Barat Rentan Pendangkalan Akidah

Aliran sesat (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Aliran sesat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan pendangkalan akidah umat akibat berkembangnya berbagai paham dan aliran baru Islam.

Kepala Bagian Pemerintahan Setdakab Aceh Barat Agam Rahmatilah mengatakan, akibat dari pendangkalan akidah itu dapat merusak tatanan hidup beragama dan membawa kehancuran bagi pemeluk ajaran Islam.

"Tidak paham ajaran Islam, ekonomi, kemiskinan dan gaya glamor dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan akidah umat, disamping faktor eksternal modernisasi dan pengaruh sosial budaya," katanya.

Dalam materi pemerintah yang disampaikannya pada sosialisasi pengawasan, pencegahan dan penanggulangan pendangkalan aqidah dikatakan, solusi untuk menekan munculnya konflik vertikal masyarakat ini dengan meningkatkan perekonomian, karena Islam sendiri menyatakan bahwa kemiskinan itu mendekatkan seseorang keluar dari agama (kufur).

Dari 23 Kabupaten/kota di Provinsi Aceh, daerah dijuluki "Bumoe Teuku Umar" tersebut rentan ditemukan kasus pendangkalan akidah, misionaris serta aliran baru (sesat), padahal pemda sangat gencar dan serius melakukan upaya penerapan syariat Islam secara sempurna (kaffah).

"Malahan sampai ke setiap kecamatan pemerintah sudah menugaskan wilayatul Hisbah, selain memantau berjalannya kegiatan keagamaan juga diharapkan memberi penyuluhan agama," imbuhnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement